TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Posisi Suharso Monoarfa sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas tidak akan direshuffle.
Pengurus baru Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyerahkan semuanya kepada Presiden Joko Widodo. PPP tak berniat merekomendasikan pergantian Suharso Monoarfa.
Kader PPP menghormati Suharso Monoarfa sebagai senior dan tokoh partai. Pelengseran Suharso Monoarfa semata untuk menyelamatkan partai di Pemilu 2024.
Perlu diketahui Suharso Monoarfa sempat 'keseleo' lantaran pernyataan 'amplop kiai'. Meski pernyataan itu telah dimaafkan para kiai, namun kader perlu menyelamatkan partai, tak dapat ditanggung sendiri oleh Suharso Monoarfa.
Baca juga: PPP Gorontalo Tanggapi Pelengseran Suharso Monoarfa, Nelson Pomalingo: Kita Tetap Solid
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi memastikan partainya tak berniat merekomendasikan Suharso Monoarfa digeser dari jabatan
"Sama sekali kami dari PPP tidak ada niatan untuk mengajukan reshuffle terhadap Pak Suharso," kata Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Pria yang akrab disapa Awiek itu menyebut, partainya menghormati apa yang menjadi hak prerogatif presiden, dalam hal ini me-reshuffle menteri.
"Karena kita memegang asas, konstitusi kita bahwa itu adalah hak prerogatif dari presiden," ujarnya.
Berat Hati Berhentikan Suharso
Baidowi mengaku partainya berat hati memberhentikan Suharso Monoarfa, demi menyelamatkan partai berlambang kabah itu.
Suharso diberhentikan sebagai Ketua Umum PPP melalui Mukernas di Serang, Banten, Minggu (4/9/2022) lalu.
"Kami katakan bahwa kami sebenarnya ini berat hati memberhentikan Pak Suharso."
"Beliau itu senior, mentor kami, orang tua kami, dan kader lama di partai."
Baca juga: Suharso Monoarfa Lapor ke Jokowi soal Kisruh PPP
"Tetapi partai ini butuh penyelamatan, ketika persoalannya ada pada seorang diri ketum, maka itu tidak boleh merusak DPP secara keseluruhan."
"Jadi kita angkat persoalannya, supaya fakta ini tidak terkontaminasi," tutur Awiek, sapaan akrabnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Keturunan Bangsawan Gorontalo
Politikus senior Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Periode 2020-2025.
Suharso dikukukan secara definitif sebagai Ketua Umum PPP periode 2020-2025 dalam Muktamar IX di Makassar, Sulawesi Selatan, yang digelar secara fisik dan virtual, pada 19 Desember 2020.
Suharso Monoarfa, sosok yang sudah tidak asing lagi sebagai politikus yang telah beberapa kali menduduki jabatan di pemerintahan.
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Suharso pernah dipercaya sebagai Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Kini, Suharso kembali dipercaya menjabat menteri pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, yakni Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Sebelumnya, Suharso juga dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang diangkat pada 19 Januari 2015.
Baca juga: Suharso Monoarfa Melawan: Tim Hukum Tolak Perubahan Struktur PPP
Sosok kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat, 31 Oktober 1954 itu, dikenal sebagai politikus ulung yang melabuhkan diri di PPP.
Suharso tercatat pernah menjadi anggota DPR RI pada periode 2004-2009 dan terpilih kembali untuk periode 2009-2014 dari PPP.
Dalam perjalanan karier politiknya, Suharso kemudian terpilih menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP, tepatnya pada 16 Maret 2019.
Keputusan tersebut diambil setelah digelarnya rapat pengurus harian yang dihadiri berbagai unsur majelis-majelis partai PPP, seperti majelis syariah, majelis pertimbangan, majelis pakar dan mahkamah partai.
Suharso dipilih menggantikan Romahurmuziy yang mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PPP setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada 19 Desember 2020, Suharso dikukukan secara definitif sebagai Ketua Umum PPP periode 2020-2025 dalam Muktamar IX di Makassar, Sulawesi Selatan, yang digelar secara fisik dan virtual.
Keturunan Bangsawan
Selain politikus, Suharso juga dikenal sebagai pengusaha yang tidak perlu diragukan lagi rekam jejaknya, apalagi memiliki marga "Monoarfa" yang merupakan garis keturunan bangsawan kerajaan di Gorontalo.
Selain Monoarfa, beberapa marga Gorontalo yang cukup populer lainnya di pentas nasional adalah marga Gobel, marga Habibie, dan marga Uno.
Deretan jabatan di perusahaan pernah dipegangnya, antara lain;
* Direktur Penerbitan IQRA Bandung (1979-1981)
* General Manager PT First Nabel Supply (Gobel Group) pada 1981-1982
* Direktur Pengembangan Sumber Daya Anggota Kopindo (1983-1986)
* Direktur Nusa Consultant (1988-1991).
* Pemimpin Usaha Harian Majalah Mobil Motor (1991-2000)
* Corporate Secretary PT Bukaka Teknik Utama (1994-1996)
* Direktur PT Bukaka Sembawang Systems (1995-1998)
* Komisaris PT Batavindo Kridanusa (1996-2000)
* Direktur PT Bukaka Telekomindo International (1997-2000),
* Komisaris Utama PT Agro Utama Global (1999-2002).
Sekarang, jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan University of Michigan itu resmi menahkodai partai berlambang Ka'bah untuk lima tahun mendatang.
Suharso ditetapkan sebagai Ketua Umum terpilih lantaran menjadi satu-satunya kader PPP yang mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum pada Muktamar IX PPP.
Suharso dipilih secara aklamasi dalam Muktamar IX PPP di Makassar pada Sabtu, 19 Desember 2020.
(*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Meski Tak Lagi Jadi Ketua Umum, PPP Tak Berniat Rekomendasikan Suharso Monoarfa Direshuffle