TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Anies Baswedan masuk tiga calon presiden (capres) dengan tingkat elektabilitas tinggi. Nama Anies Baswedan masuk daftar capres Partai Nasdem Gorontalo dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Gorontalo.
Nasdem Gorontalo sempat mengusulkan Anies saat pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Selain Nasdem, PKS Gorontalo juga menjagokan Gubernur DKI Jakarta Anies untuk bertarung di Pemilihan Presiden 2024.
Wacana capres terus bergulir dan menjadi perbincangan di tengah masyarakat akar rumput bahkan para elite parpol.
Pengamat Politik dari Gorontalo, Eka Putra Mohammad Santoso menyebutkan belum ada figur yang representatif secara elektoral, karena beberapa nama capres masih mengalami dinamisasi dalam hal hasil survei.
Dari beberapa nama yang menggema saat ini dari peringkat atas itu ada di tiga nama semisalkan ada Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil atau bahkan ada Prabowo Subianto.
Beberapa nama ini adalah nama terbesar yang muncul di permukaan hari ini .
"Tetapi itupun mengalami dinamisasi, kita pun belum bisa mengerucut ke satu nama yang mungkin mampu untuk menjadi salah satu yang superior dalam pencalonan ini, karena dinamisasi ini masih terus berlangsung apalagi lobi-lobi partai politik juga masih berjalan," kata Dosen IAIN Sultan Amai Gorontalo ini, Senin (4/7/2022).
Jika melihat Anies memang menarik ketika dia menjadi Gubernur DKI Jakarta. Walaupun Anies banyak dihebohkan dengan persoalan politik identitas, dan konon katanya organisasi keagamaan yang cukup ekstrem mendukungnya tetapi dalam perspektif kinerja juga, itu tidak bisa dielakkan.
Termasuk karena Anies pejabat di Jakarta menjadikan dia banyak tersorot publik.
"Karena sering tersorot media dalam hal kinerja menjadikan Anies salah satu figur yang digadang-gadang menjadi calon presiden," tuturnya.
Secara Pribadi Eka juga menilai, Anies Baswedan belum aman dalam level pencalonan dia sebagai presiden karena dinamisasi tentang survei dan kinerja itu masih berjalan terus.
"Menurut saya Anies memang menjadi salah satu tokoh yang diperhitungkan tetapi, itu belum mencapai titik aman walaupun Nasdem sudah mengukur itu dengan menargetkan satu calon itu adalah Anies Baswedan, walau itu belum bisa dijadikan satu patokan karena Nasdem bukan hanya mencalonkan Anies tetapi juga tetapi juga ada Ganjar dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa," tuturnya,
Terlebih kata Eka, Anies juga harus mendapatkan suara partai di luar organisasi keagamaan. Suara partai untuk tiket mencalonkan diri, sementara Nasdem kan juga masih bercabang, namun kalau Nasdem sudah bulat mendukung Anies maka bisa saja.
Terlebih jika mengacu pada koalisi nasional yang terbentuk sekarang. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum bisa dikatakan permanen.