KIB Tak Ingin Terjerat pada Populisme Pilpres 2024, Ini Penjelasan Monoarfa

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menekankan, karakteristik pemimpin.

Editor: Lodie Tombeg
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan sejumlah ketua umum partai politik, di Rumah Heritage, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022) petang. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menekankan, karakteristik pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini tak lagi berdasarkan faktor kesukaan.

Pasalnya, ia menilai, urgensivitas bangsa saat ini berada pada bagaimana permasalahan keterbelahan bisa dituntaskan dengan gagasan persatuan yang cerdas.

Maka, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar-PPP-PAN harus bisa membawa arah demokrasi yang baik di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Suharso dalam acara Silaturahmi Nasional KIB di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022) malam.

"Koalisi harus mencerdaskan kita semua dalam berdemokrasi. Selaras dengan itu, populisme bukan jadi penentu dalam menentukan pemimpin," kata Suharso.

Suharso menambahkan, pihaknya bersama Partai Golkar dan PAN tak ingin kembali terjerat pada populisme di Pilpres mendatang.

Menurutnya, KIB justru ingin menjadi gerbong awal yang membawa gagasan dan ide baru tentang bagaimana membangun bangsa ke depan.

"Kami bertiga berkeyakinan hal itu tidak akan terjadi, kenapa karena kami menginginkan sesuatu yang baru, sesuatu yang baik bagi bangsa dalam melakukan demokrasi ke depan," kata Suharso.

"Jadi demokrasi kita yang sudah-sudah, kita ingin mengembalikan. Kita tidak hanya terjerat dengan populisme. Kalau kita lihat di seluruh dunia sekarang sudah menurun, tetapi sekarang kita masih tetap seperti itu," tambahnya.

Tak cuma itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas ini memastikan KIB harus mampu merespon dengan layak kecerdasan rakyat dalam berdemokrasi.

"Koalisi ini hadir dengan optimisme, supaya menjadi kecerdasan kolektif dan efektif untuk menciptakan kehidupan berkeadilan," terangnya.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga mengatakan soal soliditas KIB ke depan. Ia menyadari soal adanya kemungkinan 'badai' yang menggoda soal koalisi ini.

Namun, ia meyakinan bahwa niat yang baik membangun koalisi akan bisa melewati tantangan tersebut.

"Kita ikhtiar, ikhtiar itu pandangannya baik positif. Kalau sudah baik posiitif niatnya bagus, saya kira batu karang bisa kita lewati," terang pria yang akrab disapa Zulhas itu.

Sementara, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa KIB menaruh perhatian soal keterbelahan atau polarisasi di masyarakat akibat Pilpres sebelumnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved