Covid Omicron

Kemenkes Prediksi Puncak Lonjakan Omicron Pekan Kedua Februari

Editor: Lodie Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin

TRIBUNGORONTALO.COM, Jakarta - Masyarakat diminta tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Gelombang ketiga Covid-19 akibat varian Omicron diprediksi bakal terjadi di Indonesia pada awal Februari 2022.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi lonjakan kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron terjadi pada pekan kedua Februari 2022.

"Prediksi lonjakan pada minggu kedua Februari," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Secara terpisah, Ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University Dicky Budiman memprediksi gelombang ketiga kasus Covid-19 akan terjadi sekitar Februari dan Maret 2022.

Meski demikian, menurutnya, dampak lonjakan kasus Covid-19 ini akan lebih rendah dibandingkan periode ledakan kasus akibat varian Delta.

"Tapi yang ingin saya sampaikan adalah bahwa dengan Omicron ini potensinya itu moderat dalam artian, moderat gelombang 3 beban di faskes, beban kematian, lebih moderat (rendah) keparahannya dibandingkan dengan Delta," ujar Dicky saat dihubungi, Senin (10/1/2022).

Dicky mengatakan meski tingkat keparahannya tidak seperti Delta, penularan varian Omicron tetap diwaspadai.

Baca juga: Gubernur Gorontalo Salut Anak Kecil di Boalemo Berani Divaksin

Sebab, hampir 90 persen kasus Omicron menginfeksi orang yang sudah divaksinasi lengkap dan hanya mengalami gejala ringan. Dia meminta kemampuan deteksi Covid-19 dalam sehari di Indonesia dapat ditingkatkan.

"Untuk mendeteksi sehari saja kita belum bisa melakukan itu, bahkan saat Delta pemeriksaan masuk 500.000 saja tidak pernah," ucapnya.

Lebih lanjut, Dicky mengatakan, dalam situasi ini, pemerintah juga harus memastikan cakupan vaksinasi Covid-19 di masyarakat meningkat dan memberikan vaksinasi lanjutan atau booster kepada kelompok rentan.

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron (Tribunnews)

Selain itu, ia meminta, upaya mitigasi terus dilakukan seperti, testing, tracing dan treatment dan penerapan protokol kesehatan dapat meredam lonjakan Omicron khususnya terhadap kelompok rentan.

"Kita belajar dari kasus di Eropa dan Amerika yang mulai ada beban di fasyankes mungkin cakupan vaksinasi jauh lebih tinggi di bandingkan Indonesia dalam kaitan 2 dosis bahkan booster sekalipun," pungkasnya.

Prediksi pemerintah ini berdasarkan pengamatan dari lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron yang terjadi di negara lain, yaitu sekitar 40 hari setelah kasus pertama ditemukan.

Dan penularan Omicron ini lebih cepat dari varian Delta.

"Kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam rekaman video, Selasa (11/1/2022).

Luhut meyakini, sebagian besar kasus Omicron akan bergejala ringan, sehingga strategi penanganannya berbeda dengan varian Delta.

Baca juga: Penerima Sinovac Dapat Booster Pfizer, AZ Menggunakan Moderna

Luhut mengatakan, Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omicron. Sebab, tingkat vaksinasi Covid-19 sudah lebih tinggi dan kapasitas testing dan tracing kita jauh lebih tinggi.

"Sistem kesehatan kita juga sudah lebih siap, baik dalam hal obat-obatan (termasuk molnupiravir dari Merck), tempat tidur RS, tenaga kesehatan, oksigen, dan fasilitas isolasi terpusat," ujarnya.

Luhut meyakini, dengan kesiapan yang ada, kasus Covid-19 varian Omicron tidak akan meningkat setinggi negara lain.

Meski demikian, ia meminta seluruh masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

"Keberhasilan kita mengendalikan varian Omicron tidak mungkin dapat dicapai tanpa kerja sama semua pihak, terutama dalam menjalankan protokol kesehatan," pungkasnya. (Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemerintah Prediksi Puncak Lonjakan Omicron Terjadi Awal Bulan Depan, Masyarakat Diminta Waspada