Harga Daging dan Sayur di Gorontalo Naik, Ayam Rp 65 Ribu per Ekor

Penulis: Redaksi
Editor: Lodie Tombeg
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKTIVITAS - Pedagang menjual bahan pokok di pasar tradisional Kota Gorontalo, Rabu (5/1/2022).

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo - Bahan pokok seperti ikan laut, daging ayam, daging sapi, hingga minyak goreng di Kota Gorontalo mengalami kenaikan harga pada awal tahun 2022. Tak hanya daging, kebutuhan lainnya seperti bawang merah, sayur kol bahkan bihun pun ikut naik.

Menurut beberapa pedagang ayam daging di Pasar Liluwo, Kota Tengah, Kota Gorontalo, harga
ayam pedaging sebelum tahun 2022, berkisar pada harga Rp 50 ribu per ekor, kini harganya naik menjadi Rp 65 ribu. Kenaikan harga ayam, membuatnya mengalami kesulitan.

“Sebelum tahun baru pas akhir Desember itu, saya bisa menjual hingga 50 ekor per hari, sekarang di awal tahun, 20 ekor pun sangat susah terjual. Saya biasanya menjual daging seperdua bagian dengan harga Rp 35 ribu, dan itu yang bisa membuatnya laku banyak. Kadang juga ada banyak daging yang busuk karena sudah lewat dari tiga hari. Apalagi masa pandemi begini, pembeli makin sepi," ungkap Dedi, pedagang ayam pedaging di Pasar Liluwo kepada Tribungorontalo.com, Rabu (5/1/2022).

ANGKUT BAHAN - Aktivitas pedagang di Pasar Liluwo Kota Gorontalo, Rabu (5/1/2022).

Tak hanya itu, para pembeli juga tidak semuanya memaklumi kenaikan harga sembako, sehingga pedagang di pasar harus menelan ludah ketika mendapat penawaran yang sesuai.
“Sering ada ibu-ibu juga yang komplain dengan harganya karena katanya terlalu mahal. Padahal
saya membeli itu pada peternak dengan harga yang naik juga. Saya biasanya membeli 50 ekor
setiap selang satu hari, tapi hanya 30 ekor saja yang dipotong. Sisanya dipotong pada besok hari," lanjut Edi.

Baca juga: Marten Paparkan 22 Instruksi Wali Kota Gorontalo Tahun 2022

Sedangkan untuk daging sapi sedikit mengalami kenaikan harga dari Rp 120 ribu per kilo
menjadi Rp 125 ribu per kilo. Begitu halnya sotong yang sebelum awal tahun dijual Rp 90 ribu, kini naik menjadi Rp 110 ribu.

Bawang merah sebagai kebutuhan rempah dapur tak luput dari kenaikan. Harganya pun bervariasi. Di Pasar Liluwo misalnya, harga bawang merah dijual Rp 35 ribu, sebulan lalu masih berharga Rp 25 ribu.

Sedangkan di Pasar Sentral Kota Gorontalo harga bawang merah sedikit mengalami kenaikan, yakni dari Rp 25 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilo. Adapun sayur kol naik dari Rp 6 ribu per biji menjadi Rp 17 ribu di Pasar Liluwo. “Di sini setiap hari Rabu dan Sabtu biasanya sepi pelanggan karena ada pasar di Andalas,” ucap seorang pedagang sayur.

Menurut pengakuan pedagang di Pasar Sentral, minyak goreng juga melonjak harganya. Dari harga normal Rp 250 ribu per galon, sekarang meningkat menjadi Rp 330 ribu per galon. “Dulu tidak seperti ini, nanti tahun ini semua bahan rata-rata naik. Kadang modal tidak kembali, habis di biaya bentor kasihan,” ujar Since, pedagang minyak goreng dan rempah-rempah. (jil)