Berita Kota Gorontalo

Nasib Sopir Truk di Gorontalo, Berjam-jam Habiskan Waktu Demi Solar: Terlambat Takkan Kebagian

Para sopir truk di Gorontalo masih terus berjuang menghadapi antrean panjang untuk mendapatkan bahan bakar solar. 

Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga
ANTRIAN BBM -- Truk-truk berjejer di SPBU Andalas Kota Gorontalo, Rabu (6/8/2025). Para sopir truk mengeluhkan kelangkaan BBM solar (Sumber Foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga) 

TRIBUNGORONTALO.COM – Para sopir truk di Gorontalo masih terus berjuang menghadapi antrean panjang untuk mendapatkan bahan bakar solar. 

Kondisi ini belum mendapatkan solusi konkret dari Pertamina maupun pemerintah daerah.

Berdasarkan pantauan Tribun Gorontalo di SPBU Andalas, Kota Gorontalo, pada Rabu (6/8/2025) siang, puluhan truk terlihat mengantre di pinggir jalan. 

Sebagian bahkan sudah mengantre sejak malam sebelumnya, dan baru bisa mengisi solar pada siang atau sore hari.

Candra Widata, seorang sopir truk, mengungkapkan, "Mau bagaimana lagi, kami terpaksa harus mengantre untuk mendapatkan solar." 

Ia menjelaskan bahwa hampir semua SPBU mengalami kondisi serupa, sehingga para sopir tidak punya pilihan lain selain mengikuti antrean. 

"Di Andalas ini masih lumayan, kadang di tempat lain lebih sulit mendapatkan solar meskipun sudah mengantre lama," tambahnya.

Meskipun demikian, Candra menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan BBM. Tantangan utama yang dihadapi adalah antrean yang memakan waktu berjam-jam. 

"Kalau saya lihat, BBM masih normal. Tapi kami harus buru-buru mengantre karena SPBU tidak buka 24 jam. Kalau datang terlambat, tidak akan kebagian," jelasnya. 

Baca juga: Sosok Irjen Pol Widodo, Kapolda Gorontalo Pengganti Irjen Pol Eko Wahyu

Candra terpaksa menunggu berjam-jam karena harga solar di depot lebih mahal dan tidak sebanding dengan muatan yang diangkut.

Senada dengan Candra, Santo Ibrahim, sopir truk dari Kabupaten Bone Bolango, juga mengakui bahwa masalah terbesar adalah antrean. 

"Semua yang mengantre di sini pasti dapat solar. Kuncinya hanya sabar mengantre saja," ujarnya. 

Santo menambahkan, meskipun antrean menyita waktu, hal ini tidak terlalu berdampak signifikan pada pendapatannya karena di lokasi muatan material juga sering terjadi antrean.

Saat ini, SPBU Andalas memberlakukan ketentuan pengisian 100 liter solar untuk truk dan 60 liter untuk mobil kecil. 

Para sopir berharap agar kuota solar ditambah sehingga tidak perlu lagi mengantre berjam-jam. Mereka membutuhkan solar hampir setiap hari, tergantung jarak tempuh kendaraan mereka.

 

 

(TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved