Peringatan Tsunami Gorontalo
Puluhan Warga Pelehu Gorontalo Mengungsi ke Gunung Saat Peringatan Dini Tsunami
Puluhan warga Desa Pelehu, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontal mengungsi ke wilayah perbukitan pada Rabu (30/7/2025)
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNGORONTALO.COM — Puluhan warga Desa Pelehu, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontal mengungsi ke wilayah perbukitan pada Rabu (30/7/2025), peringatan dini tsunami di wilayah Gorontalo.
BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami akibat dampak dari gempa bumi magnituso 8,7 di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia.
Tsunami diperkirakan akan tiba di Gorontalo pada Rabu pukui 16:39:54 Wita.
Fitra Saluni, warga Desa Pelehu, menyebutkan bahwa kepanikan melanda warga. Banyak mendaki gunung dalam kondisi terburu-buru, membawa perlengkapan seadanya.
"Ada yang bawa bantal, tikar, bahkan bekal makanan. Sebagian sambil gendong anak-anak. Mereka takut kalau air laut tiba-tiba naik," ujar Fitra.
Menurut Fitra, warga bukan hanya dari Desa Pelehu, tetapi juga dari beberapa desa tetangga ikut menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi.
Hal ini akibat trauma gempa dan tsunami masa lalu diduga menjadi pemicu utama kepanikan
Fitra juga menyebutkan bahwa sejumlah anggota Taruna Siaga Bencana mulai bergerak ke lokasi dan bersiap dengan peralatan evakuasi.
"Pihak Tagana tadi saya lihat sudah siapkan peralatan seperti tenda dan logistik ringan. Mereka juga menenangkan warga yang panik," tambahnya.
BMKG Imbau Warga Gorontalo untuk Tetap Tenang dan Jauhi Pantai Imbas Status Waspada Tsunami
Andri Wijaya Bidang, Kepala Stasiun Geofisika Kelas II BMKG Gorontalo mengatakan untuk warga Gorontalo tidak perlu panik dengan adanya informasi tsunami.
"Tidak perlu panik, Tenang," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Rabu (30/7/2025).
Tsunami yang diperkirakan akan terjadi pada pukul 16.39 Wita ini diprediksi dengan ketinggian air 0 - 0,5 meter.
Ketinggian tsunami dengan status waspada diperkirakan kurang dari 0,5 meter saat tiba dipantai dan biasanya hanya berdampak di pesisir tidak sampai ke daratan jauh.
Meskipun begitu, Andi meminta kepada seluruh warga Gorontalo untuk membatasi aktivitas di wilayah pesisir.
"Kuncinya itu tetap tenang, Jangan dulu beraktivitas di pesisir, jangan dulu mandi di pantai," imbuhnya.
Wilayah yang menjadi fokus utama tsunami ini adalah pantai bagian Selatan Gorontalo yakni Pantai Leato Selatan,Talumolo, Tenda, Pohe dan Tanjung Kramat.
Namun, Andri menegaskan ini bukanlah tsunami besar seperti yang terjadi di Provinsi lain.
"Jangan berpikir ini kayak tsunami di Aceh, itu nggak," tandasnya.
Andri berharap warga dapat tenang dengan pemberitaan tsunami yang ada dan tetap memantau informasi selengkapnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Gorontalo merilis tsunami ini diprediksi akan menerjang wilayah Kota Gorontalo dengan estimasi waktu di pukul 16.39 Wita pada 30 Juli 2025.
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian Tsunami kurang dari 0.5m), di wilayah :
- Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
- Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
- Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
- Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
- Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
- Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
- Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
- Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
- Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
- Sarmi (ETA 16:30:24 WIT)
Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
Tsunami ini merupakan imbas dari gempa berkekuatan 8,7 magnitudo yang mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia pada Rabu, (30/7/2025) pukul 06.24 WIB.
Gempa tektonik ini juga mengakibatkan tsunami di beberapa negara yakni Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka ( Kurile-Kamchatka Trench ). Gempabumi ini memiliki mekanisme naik ( thrust fault ).
Tsunami Rusia Berpotensi Menghantam Indonesia, Pemda dan Masyarakat Diminta Mengosongkan Pantai Hingga Dua Jam
Gempabumi berkekuatan 8,7 skala richter yang berpusat di lepas pantai timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7) pada pukul 08.25 waktu setempat atau 23.25 GMT, telah memicu terjadinya tsunami ke wilayah Asia-Pasifik.
Hasil analisa data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang tsunami itu turut berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia, mulai dari Kepulauan Talaud di Sulawesi Utara, Halmahera Utara di Maluku Utara, Raja Ampat bagian utara, Manokwari dan Sorong bagian utara di Papua Barat serta Biak Numfor dan Supiori di Papua.
Menurut analisa sementara, tinggi gelombang tsunami yang berkisar kurang lebih 50 sentimeter ini akan tiba di Kepulauan Talaud pada pukul 13.52 WIB, Halmahera Utara pada 14.04 WIB, Manokwari pada 14.08 WIB, Raja Ampat bagian utara pada 14.18 WIB, Biak Numfor pada 14.21 WIB, Supiori pada 14.21 WIB dan Sorong bagian utara pada 14.24 WIB.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta seluruh pemerintah daerah khususnya di sejumlah wilayah terkait agar segera menyiapkan skenario peningkatan kesiapsiagaan masyarakat yang berada di wilayah pesisir.
Masyarakat dihimbau untuk tidak mendekati wilayah garis pantai dalam periode satu jam sebelum hingga dua jam setelah pada waktu yang telah ditentukan.
Tsunami Setinggi 50 Sentimeter Dapat Membunuh
Perlu digaris bawahi bahwa meski ada potensi tsunami setinggi 50 sentimeter, namun hal itu dapat menghilangkan nyawa manusia. Menurut catatan terdahulu, tsunami yang terjadi di Tohoku Jepang pada 2011 telah menyebabkan satu warga di Papua meninggal dunia tepatnya di teluk Youtefa.
Tsunami setinggi 50 sentimeter dapat beramplifikasi dan ketinggiannya berpotensi meningkat jika gelombangnya menerjang wilayah teluk. Kejadian di teluk Youtefa, Papua menjadi bukti di mana pada saat itu dinyatakan bahwa gelombang tsunami Tohoku di Jepang akan menerjang wilayah Papua dengan ketinggian muka air 50 sentimeter, namun ketika gelombang memasuki wilayah teluk, tinggi gelombang meningkat menjadi 3,8 meter.
Di samping itu, hal yang juga harus diwaspadai adalah adanya gelombang tsunami susulan yang berpotensi lebih besar dan mungkin dapat merusak. Oleh sebab itu, BNPB meminta pemerintah daerah dan masyarakat agar mengikuti arahan untuk tetap menjauhi pantai dan mengosongkan segala aktivitas di pesisir hingga waktu yang telah ditentukan sebelumnya. (*/Ari/Praila)
FOTO Suasana Pengungsi Akibat Peringatan Dini Tsunami Gorontalo Rabu 30 Juli 2025 Kemarin |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: BMKG Cabut Status Waspada Tsunami di Gorontalo, Peringatan Dini Resmi Berakhir |
![]() |
---|
Tak Ada Tsunami, Air Laut Pesisir Gorontalo Tampak Tenang hingga Ombak Mereda |
![]() |
---|
Seperti Tak Takut, Warga Gorontalo Padati Tangga Dua Ribu Demi Tonton Langsung Detik-detik Tsunami |
![]() |
---|
Gorontalo Waspada Tsunami - Warga Mengungsi, BPBD Terapkan Protokol Waktu Rawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.