Peringatan Tsunami Gorontalo

Gorontalo Berpotensi Tsunami Sore Ini, Ini 5 Langkah Aman dan Tepat yang Bisa Dilakukan

Jika terjadi tsunami, hal ini bisa kamu lakukan. Pertama kamu tidak perlu panik hingga takut berlebihan mengenai potensi tsunami yang dikabarkan.

|
istimewa
TSUNAMI - Ilustrasi tsunami yang terjadi. Ini langkah aman dan tepat jika wilayahmu diprediksi dilanda tsunami 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Jika terjadi tsunami, hal ini bisa kamu lakukan.

Pertama kamu tidak perlu panik hingga takut berlebihan mengenai potensi tsunami yang dikabarkan.

Pasalnya baik gempa bumi maupun tsunami belum ada ahli maupun institusi yang mampu memprediksi dengan tepat kapan datangnya.

Dilansir dari TribunJabar.id, Tsunami dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti gempa bumi yang terjadi di dasar laut, runtuhan di dasar laut, atau karena letusan gunungapi di laut.

Dikutip dari Buku Saku TANGGAP TANGKAS TANGGUH MENGHADAPI BENCANA edisi 2017, berikut ini beberapa hal yang dapat kamu lakukan saat terjadi Tsunami.

Tetap tenang dan jangan panik.

Gempa bumi yang besar dapat menyebabkan kerusakan pada rumahmu.

Tetaplah waspada dan jangan rapikan rumahmu.

Persiapkan dirimu untuk menghadapi gempa susulan.

Pergi ke dataran yang tinggi.

Segera bimbing keluargamu untuk  menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman.

Tidak semua gempa bumi memicu tsunami.

Jika mendengar sirine tanda bahaya atau pengumuman dari pihak berwenang mengenai bahaya tsunami, kamu harus segera menyingkir dari daerah pantai.

Perhatikan peringatan dan arahan dari pihak berwenang dalam proses evakuasi.

Berjalan kaki ke tempat evakuasi

Hindari jalan melewati jembatan.

Dianjurkan untuk melakukan evakuasi dengan berjalan kaki.

Bagi kamu yang melakukan evakuasi menggunakan kendaraan dan terjadi kemacetan, segera kunci dan tinggalkan kendaraan serta melanjutkan evakuasi dengan berjalan kaki.

Tetap berada di lokasi evakuasi sampai kondisi aman

Jika telah sampai di daerah tinggi, bertahanlah disana.

Gelombang tsunami yang kedua dan ketiga biasanya lebih besar dari gelombang pertama.

Dengarkan informasi dari pihak yang berwenang melalui radio atau alat komunikasi lainnya.

Jangan kembali sebelum keadaan dinyatakan aman oleh pihak berwenang.

Tsunami bisa terjadi berkali-kali.

Tsunami tidak datang sekali, tetapi bisa sampai lima kali.

Oleh karena itu, sebelum ada pengumuman dari pihak berwenang bahwa kondisi telah aman, janganlah meninggalkan tempat evakuasi.

Seringkali gelombang yang datang kemudian justru lebih tinggi dan berbahaya.

Apabila kamu berada di kapal atau perahu yang tengah berlayar, upayakan untuk tetap berlayar dan menghindari wilayah pelabuhan.

Potensi Tsunami di Gorontalo

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Gorontalo merilis prediksi Tsunami terjadi di Gorontalo.

Tsunami ini diprediksi akan menerjang wilayah Kota Gorontalo dengan estimasi waktu di pukul 16.39 Wita pada 30 Juli 2025.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian Tsunami kurang dari 0.5m),  di wilayah : 

  1. Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
  2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
  3. Halmahera Utara (ETA  16:04:24 WIT)
  4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
  5. Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
  6. Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
  7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
  8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
  9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
  10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT)

Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. 

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

Tsunami ini merupakan imbas dari gempa berkekuatan 8,7 magnitudo yang mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia pada Rabu, (30/7/2025) pukul 06.24 WIB.

Gempa tektonik ini juga mengakibatkan tsunami di beberapa negara yakni Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam. 

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas  subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka ( Kurile-Kamchatka Trench ). Gempabumi ini memiliki mekanisme naik ( thrust fault ). (*)

 


Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved