Berita Kota Gorontalo

'Banyak yang Masuk Penjara', Adhan Dambea Kesal DPRD Kota Gorontalo Tak Kritis ke Pemerintah

Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, menyatakan kesiapannya untuk menerima kritik terkait kebijakan pembangunan daerah. 

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga
TERBUKA DIKRITIK -- Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea saat memberikan sambutan dalam Rapat Paripurna Pembahasan Perda Perubahan Anggaran Pendapatan Daerah, Senin (28/7/2025). Adhan menyatakan dirinya terbuka terhadap segala kritikan perihal kebijakan pemerintah Kota Gorontalo. (Sumber Foto: TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga) 

Perjalanan Adhan di dunia politik dimulai sejak lama. Ia pertama kali menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Gorontalo periode 1999-2004, kemudian dipercaya menjadi Ketua DPRD Kota Gorontalo periode 2004-2008. 

Popularitasnya terus meningkat hingga akhirnya terpilih sebagai Wali Kota Gorontalo periode 2008-2013.

Pada Pilkada 2013, Adhan kembali mencalonkan diri sebagai Wali Kota Gorontalo. Namun, langkahnya terhenti setelah Mahkamah Konstitusi memenangkan pasangan Marten Taha dan Budi Doku. 

Meskipun demikian, Adhan tetap aktif di dunia politik dan menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Gorontalo hingga akhirnya kembali bertarung dan memenangkan Pilkada 2024.

Karier dan Organisasi

Selain aktif di dunia politik, Adhan juga memiliki pengalaman luas dalam berbagai organisasi. 

Adhan pernah menjabat sebagai Sekretaris DPD II Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Gorontalo, Anggota DPD II KNPI Kota Gorontalo, serta Sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) selama lebih dari dua dekade.

Di dunia olahraga, ia pernah menjabat sebagai Ketua Pengcab Persigo Gorontalo. Sementara dalam dunia partai politik, ia memulai kariernya di Partai Golkar, menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Gorontalo pada 2004-2009.

Ia kemudian berpindah ke Partai Hanura pada 2015-2018, dan kini menjadi politisi Partai Amanat Nasional (PAN).

Pendidikan dan Perjalanan Akademik

Perjalanan akademik Adhan Dambea cukup unik. Ia mengawali pendidikannya di SDN 2 Luwoo pada 1972, lalu masuk STN Telaga namun tidak menyelesaikannya. 

Ia kemudian mengikuti ujian persamaan SMP pada 1977 dan melanjutkan SMA dengan ujian persamaan pada 1992.

Semangatnya untuk menimba ilmu terus berlanjut hingga ia masuk Universitas Terbuka pada 2000, kemudian pindah ke Universitas Sam Ratulangi pada 2007. 

Pada 2008, ia akhirnya menyelesaikan studinya dan meraih gelar sarjana. 

Tak berhenti di situ, Adhan melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada pada 2010 dan juga tercatat sebagai lulusan Universitas Ichsan Gorontalo. 

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved