Berita Nasional
Siswi SMP Diculik Geng Lansia Karena Tolak Lamaran Kakek 60 Tahun, Korban Trauma Berat
Sungguh tak disangka, seorang siswi SMP berinisial NA (14) menjadi korban penculikan oleh sekelompok lansia di Bone, Sulawesi Selatan.
TRIBUNGORONTALO.COM – Sungguh tak disangka, seorang siswi SMP berinisial NA (14) menjadi korban penculikan oleh sekelompok lansia di Bone, Sulawesi Selatan.
Motif di balik aksi nekat ini terungkap. Rupanya gara-gara penolakan lamaran cinta dari pria berinisial SR.
Kakek usia 60 tahun ini diketahui merupakan otak dari komplotan tersebut.
Akibat kejadian ini, korban NA kini mengalami trauma psikologis yang mendalam.
Baca juga: Kabar Terbaru, Gaji Pensiunan PNS Cair 1 Agustus 2025 Disertai Kenaikan hingga 12 Persen
Kakek SR, yang umurnya selayak kakek korban, rupanya sudah berulang kali menyatakan ketertarikannya dan melamar NA.
Namun, setiap lamaran tersebut selalu ditolak mentah-mentah oleh keluarga NA.
Penolakan ini memicu SR untuk merencanakan penculikan bersama empat rekannya yang lain, terdiri dari tiga kakek dan satu nenek.
Detik-detik Penculikan di Siang Bolong
Aksi penculikan terjadi pada Senin, 14 Juli 2025, sekitar pukul 13.30 WITA.
Saat itu, NA, seorang siswa kelas 2 SMP, baru saja pulang dari sekolah dan berjalan di tepi jalan Dusun Tanah Cellae, Desa Abbanuang, Kecamatan Awangpone.
Baca juga: Info Gempa Bumi Terkini dengan SR 2,4 Menguncang Wilayah Sulawesi, Indonesia BMKG: Kedalaman 10Km
Secara tiba-tiba, NA dicegat oleh lima pelaku, termasuk kakek SR.
Mereka menggunakan satu unit minibus dan satu sepeda motor.
Korban diseret dan dipaksa masuk ke dalam mobil, lalu dibawa kabur.
Beruntung, aksi penculikan ini cepat terendus polisi.
Setelah menerima laporan, aparat kepolisian langsung bergerak cepat dan berhasil mengamankan kelima pelaku, termasuk kakek SR, di Jalan Desa Taretta, Kecamatan Amali.
"Korban diculik di jalan saat pulang sekolah, diseret dan dipaksa naik ke dalam mobil kemudian dibawa kabur," ujar Iptu Rayendra Muhtar, Kasi Humas Polres Bone, Selasa (15/7/2025).
Ia menambahkan, "Lima orang tersangka, salah satunya adalah perempuan."
AKP Alvin Aji, Kasat Reskrim Polres Bone, membenarkan bahwa kakek SR adalah otak di balik penculikan ini.
"Informasinya, salah satu pelaku yang merupakan otak dari peristiwa ini telah beberapa kali melamar korban tapi ditolak setiap kali melamar," ungkap AKP Alvin Aji.
Menurut pengakuan SR sendiri, ia memang menyukai korban dan pernah ditolak oleh keluarga NA.
Kelima pelaku yang kini ditahan di Mapolres Bone untuk penyelidikan lebih lanjut adalah:
SR (60), petani, Desa Bainang (otak penculikan)
HJ (76), pensiunan ASN, Dusun Bekku, Desa Paccing
AP (56), wiraswasta, Jalan A.P Pettarani
AD (55), ibu rumah tangga, Jalan A.P Pettarani
MA (53), petani, BTN Biru Permai
Sementara itu, kondisi korban NA sangat memprihatinkan.
Ia kini tengah menjalani terapi konseling oleh tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) karena mengalami trauma psikologis berat akibat pengalaman mengerikan yang menimpanya.
Kelima pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam hukuman berat.
"Ancaman hukuman minimal 5 tahun, maksimal 15 tahun," tegas AKP Alvin Aji Kurniawan, menunjukkan keseriusan pihak kepolisian dalam menangani kasus ini.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.