Pantauan Kota Gorontalo

Jalan Rusak Tanpa Rambu, Warga Libuo Kota Gorontalo Pakai Kursi dan Daun Kering Sebagai Penanda

Kondisi Jalan Palma di Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, tampak memprihatinkan. Lubang besar menganga di sejumlah titik jalan

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Arianto Panambang, TribunGorontalo.com
JALAN RUSAK - Kondisi jalan rusak di Jalan Palma, Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, Sabtu (28/6/2025). Warga meletakan kursi dan daun kering ditengah jalan sebagai Penanda lubang. Foto (Arianto Panambang). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Kondisi Jalan Palma di Kelurahan Libuo, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, tampak memprihatinkan.

Lubang besar menganga di sejumlah titik jalan membuat warga terpaksa menggunakan cara unik dan kreatif untuk mencegah kecelakaan.

Tanpa adanya rambu resmi dari pemerintah, warga berinisiatif memberi tanda di lokasi jalan yang rusak.

Salah satu penanda darurat yang terlihat adalah kursi bekas dan pelepah daun kering yang diletakkan di atas lubang agar pengendara bisa menghindar sebelum terlambat.

Pantauan TribunGorontalo.com pada Sabtu (28/6/2025) menunjukkan jelas lubang-lubang dalam di tengah jalan.

Kondisi ini sangat membahayakan pengendara roda dua, terutama sepeda motor dan bentor, yang melintas tanpa tahu letak lubang sebelumnya.

“Kalau tidak dikasih tanda begini, orang bisa jatuh. Apalagi kalau malam hari atau hujan, lubangnya tertutup air dan tidak kelihatan,” kata pengendara motor, Anto Karim.

Jalan Palma sendiri merupakan salah satu jalur vital di Kelurahan Libuo, menghubungkan kawasan permukiman warga dengan pusat ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik.

Namun, menurut warga, sudah lebih dari satu dekade jalan ini tidak pernah mendapatkan perbaikan menyeluruh.

Kerusakan jalan ditandai dengan aspal yang mengelupas, kerikil berserakan, dan genangan air di dalam lubang-lubang besar.

Saat musim hujan, lubang-lubang ini tertutup air, membuatnya tak terlihat dan memperbesar risiko kecelakaan.

Pengendara yang tidak terbiasa melintas tampak sering terkejut dan harus mengerem mendadak begitu melihat lubang tiba-tiba di depan mata.

“Ini kurang lebih sudah 10 tahun belum diperbaiki, bahkan pernah ada yang kecelakaan di sini, harapan saya semoga segera diperbaiki,” ujar seorang pengemudi bentor, Ilham Dhani.

Warga berharap ada langkah cepat dari Pemerintah Kota Gorontalo, khususnya dinas terkait, untuk memperbaiki kerusakan ini sebelum memakan korban lebih banyak. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved