Sekda Trizal Entengo sebut ‎PMII Jadi Mitra Strategis Pemkab Gorontalo

 ‎TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Mohamad Trizal Entengo menyambut positif pelantikan dan pengukuhan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Gorontalo periode 2024–2025.
‎
‎Dalam keterangannya, Trizal menekankan pentingnya kehadiran PMII sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang berpihak pada rakyat.
‎
‎“Saya bersyukur hari ini sudah dilantik dan dikukuhkan pengurus cabang PMII Kabupaten Gorontalo. Harapan besar kami, PMII bisa menjadi mitra strategis sekaligus kontrol sosial terhadap pemerintah daerah,” ujar Trizal usai menghadiri pelantikan, Rabu (18/6/2025) malam.
‎
‎Trizal menilai, kontribusi PMII sangat dibutuhkan, khususnya dalam memberikan masukan dan kritik konstruktif terhadap pelaksanaan program-program pemerintah.
‎
‎Ia berharap agar peran pengawasan ini tidak berhenti pada kritik semata, tetapi juga diimplementasikan dalam bentuk dialog dan diskusi bersama pemerintah.
‎
‎“PMII bisa menyuarakan isu-isu strategis, seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak, penanganan stunting, dan berbagai persoalan kemasyarakatan lain. Nantinya, kita bisa berkolaborasi untuk membagi peran dalam penyelesaiannya,” terang Trizal.

Ketua PC PMII Kabupaten Gorontalo, Puspa Sari Mokoginta menyatakan kesiapan organisasinya untuk menjadi bagian aktif dalam pembangunan daerah.
‎
‎Salah satu program prioritas PMII saat ini adalah gerakan revitalisasi kawasan bantaran Danau Limboto.
‎
‎“Danau Limboto adalah aset penting Kabupaten Gorontalo. Kami merasa perlu mengambil peran dalam upaya advokasi terhadap berbagai persoalan sosial dan konflik di kawasan itu. Kami sudah melakukan penanaman pohon di sekitar bantaran danau sebagai bagian dari strategi lingkungan untuk mengatasi sedimentasi,” kata Sari.
‎
‎Selain isu lingkungan, PMII juga fokus terhadap isu kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Menurut Sari, angka kasus kekerasan di Kabupaten Gorontalo tergolong tinggi dan perlu penanganan serius.(***/Arianto)