BPBD Kabupaten Gorontalo

BPBD Kabupaten Gorontalo Akui Kekurangan Personel dan Armada Hadapi Bencana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo mengakui adanya keterbatasan jumlah personel dan armada dalam menghadapi potensi bencan

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
Photo by Arianto Panambang, TribunGorontaloc.om.
BPBD -- Meski dengan personel dan armada terbatas, BPBD Kabupaten Gorontalo tak surut semangat! Komitmen melayani masyarakat tetap jadi prioritas utama, didukung penuh para relawan tangguh di desa. Ini baru namanya totalitas. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo mengakui adanya keterbatasan jumlah personel dan armada dalam menghadapi potensi bencana alam di tengah cuaca ekstrem yang masih melanda.

Meski begitu, BPBD tetap berkomitmen penuh melayani masyarakat dengan mengoptimalkan peran vital dari para relawan desa.

Kepala BPBD Kabupaten Gorontalo, Udin Pango, tidak menampik tantangan ini.

"Personel kami memang terbatas. Armada pun hanya ada beberapa. Tapi kami tetap berusaha maksimal, karena sudah menjadi tugas kami untuk hadir membantu masyarakat saat bencana terjadi," ungkap Udin pada Kamis, 12 Juni 2025.

Saat ini, BPBD Kabupaten Gorontalo memiliki sekitar 60 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) dan 40 petugas pemadam kebakaran.

Dari tiga unit mobil pemadam kebakaran yang dimiliki, ironisnya hanya satu yang masih bisa beroperasi, sementara dua lainnya tengah dalam perbaikan.

Kondisi ini kerap menyulitkan tim jika terjadi insiden kebakaran di beberapa lokasi sekaligus. 

"Seharusnya tiap dapil punya satu unit damkar, karena wilayah Kabupaten Gorontalo sangat luas dan penduduknya padat," jelas Udin.

Meski diterpa keterbatasan, BPBD tidak berjuang sendiri.

Mereka mengandalkan Relawan Desa Tanggap Bencana (Redkar) dan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang telah dibentuk dan dilatih. 

Para relawan ini menjadi "ujung tombak" penanganan bencana di wilayah masing-masing.

"Mereka ini ujung tombak kami. Karena sebelum tim kami tiba di lokasi, mereka sudah lebih dulu turun membantu warga," tambah Udin.

Jenis bencana yang paling sering terjadi di Kabupaten Gorontalo adalah banjir, tanah longsor, dan kebakaran.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD telah menyiagakan berbagai peralatan pendukung seperti tenda pengungsi, tenda keluarga, matras, family kit, baby kit, mobil dapur umum, mobil serbaguna, mobil L300, mobil tangki, hingga genset dan light tower.

Udin Pango juga menegaskan pentingnya respons cepat dari seluruh camat dan kepala desa untuk segera melapor jika terjadi bencana.

"Kami tidak tahu kapan bencana datang, jadi semua harus siap. Koordinasi cepat itu kunci," pungkasnya.

BPBD berharap ada dukungan lebih lanjut dari pemerintah daerah untuk memperkuat kesiapsiagaan, khususnya melalui penambahan armada dan peningkatan kapasitas relawan di tingkat desa. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved