Berita Gorontalo

Ragam Alasan 12 Wanita Terjaring Razia di Klub Malam Tapa Gorontalo, Ada Calon Janda dan Demi Popok

Kepolisian melakukan operasi penertiban klub malam ilegal di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pada Minggu dini hari (25/5/2025).

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
FOTO HMS
KLUB MALAM - Sejumlah wanita terjaring razia di klub malam di Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Ragam alasan diberikan para wanita ini. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Polres Tapa melakukan operasi penertiban klub malam ilegal di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pada Minggu dini hari (25/5/2025).

Hasilnya, polisi berhasil menjaring 12 wanita yang diduga bekerja di klub malam tanpa izin tersebut.

Tak hanya mengungkap aktivitas ilegal, razia yang dilakukan Polsek Tapa ini juga menyibak berbagai alasan.

Wanita yang terjaring razia itu beberapa mengungkapkan alasan memilukan yang melatarbelakangi pilihan mereka. 

Kapolsek Tapa, Iptu Ismet Ishak, mengungkapkan bahwa razia dilakukan sebagai respons atas keresahan masyarakat terkait keberadaan delapan klub malam ilegal di wilayahnya.

Saat operasi mendadak pukul 02.00 Wita, petugas mendapati 12 wanita sedang berinteraksi dengan pengunjung sambil mengonsumsi minuman keras di salah satu klub malam ilegal.

Saat diamankan dan dilakukan pembinaan di kantor polisi, terungkap beragam alasan yang membuat para wanita ini memilih bekerja di lingkungan yang rentan tersebut.

Dua di antaranya bahkan masih sangat muda, baru berusia 19 tahun dan lulus SMA.

Sebagian besar lainnya adalah ibu rumah tangga dengan latar belakang ekonomi yang sulit.

Salah satu pengakuan yang paling menyayat hati datang dari seorang ibu muda.

Dengan nada pilu, ia mengaku terpaksa bekerja di klub malam demi memenuhi kebutuhan sehari-hari sang buah hati, termasuk membeli popok. 

Tekanan ekonomi yang menghimpit membuatnya mengambil jalan pintas yang berisiko tersebut.

"Dari pengakuan mereka, ada yang sudah punya anak, dan datang ke sana cuma demi beli popok," ungkap Iptu Ismet.

Alasan lain yang terungkap tak kalah memprihatinkan.

Kapolsek Ismet menyebutkan bahwa di antara para wanita yang terjaring razia, terdapat seorang ibu rumah tangga yang tengah menjalani proses perceraian dengan suaminya.

Situasi sulit dalam rumah tangga dan kebutuhan ekonomi pasca perpisahan diduga menjadi pendorongnya untuk bekerja di klub malam. "

Ada yang sedang mengurus cerai dengan suaminya," jelas Kapolsek.

Para wanita ini juga mengaku memilih bekerja di kawasan Tapa karena dianggap lebih 'aman' dan tidak terlalu ketat dalam pengawasan aparat dibandingkan dengan klub malam di Kota Gorontalo yang banyak ditutup.

Meski berbagai alasan terungkap, Kapolsek Ismet menegaskan bahwa hal tersebut tidak membenarkan aktivitas ilegal yang mereka lakukan.

Setelah dilakukan pendataan dan pembinaan, seluruh wanita tersebut diminta untuk dijemput oleh pihak keluarga sebagai bentuk pertanggungjawaban dan upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Pihak kepolisian menekankan bahwa operasi ini bukan hanya sekadar penertiban, tetapi juga upaya perlindungan terhadap perempuan dan generasi muda dari lingkungan yang berpotensi merusak masa depan mereka. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved