Motif Pembuat Grup Facebook Cinta Sedarah Terkuak, Polres Gresik Berhasil Tangkap Pelaku

TRIBUNGORONTALO.COM-Kasus grup Facebook Cinta Sedarah menjadi sorotan publik setelah Polres Gresik berhasil menangkap pembuat grup tersebut. 

Kasus ini menarik perhatian publik karena melibatkan konten yang tidak pantas di media sosial. Tindakan polisi dalam menangani kasus ini menunjukkan upaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dunia maya.

Peran sebagai admin grup ini cukup vital dalam mengolah konten perilaku seksual menyimpang. 

Pelaku berinisial IDG (44) ditangkap Polres Gresik saat berada di sebuah warung kopi di Denpasar, Provinsi Bali.

Grup Facebook Cinta Sedarah yang dikelola IDG diikuti 32 ribu orang.

Baca juga: Usai Dirawat di RS Multazam Gorontalo 5 Warga Talumolo dengan Gejala Keracunan Mulai Pulih

Selama tiga tahun, jumlah pengikut terus meningkat. 

IDG merupakan warga Bali yang bekerja sebagai pemandu wisata.

Dia dilaporkan sejumlah warga Gresik yang resah dan khawatir terhadap keberadaan grup dengan tujuan seksual menyimpang tersebut.

Apalagi unggahannya, menciptakan fantasi tak baik pada anggota keluarga sendiri. 

Nama grup sempat diubah menjadi "Suka Duka," untuk mengelabui petugas karena sudah terlanjur viral.

"Melibatkan hubungan sedarah atau inses. Memakai fantasi ikatan keluarga sedarah seperti ayah, ibu atau anak. Yang mana akibat dari grup ini banyak merugikan masyarakat dan meresahkan masyarakat, berdasarkan laporam kami terima, kami mengamankan seorang tersangka," ucap Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, Senin (26/5/2025). 

Peran tersangka adalah admin yang membuat grup Facebook Cinta Sedarah dan yang menerima anggota yang mau bergabung di grup itu.

"Peran tersangka ini admin grup dan yang memilih anggota yang bisa memposting dan memilah di grup itu," tambahnya. 

Baca juga: 7 Situs Cagar Budaya di Provinsi Gorontalo, Upaya "Jemput Bola" Ditingkatkan 

Adapun motif tersangka adalah mengumpulkan anggota grup yang mempunyai fantasi hubungan sedarah atau fantasi berhubungan dengan keluarga. 

"Mereka mengumpulkan kesamaan fantasi di grup tersebut," ungkapnya. 

Terkait ancaman hukuman tersangka, pihaknya masih melakukan pendalaman dan akan menyampaikan lebih lanjut. 

"Nanti kami sampaikan saat rilis di Polda Jatim. Saat ini masih pendalaman terkait peran dan juga pasal, dan lain-lain. Ini juga akan kami kembangkan," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com