Berita Viral
Modus Pencurian Data Baru Lewat Gmail, Pengguna Diimbau Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
Imbauan ini didesak gmail agar penggunanya terhindar dari link phising (penipuan online) yang masuk lewat gmail.
TRIBUNGORONTALO.COM -- Akun Goggle Mail (Gmail) mengimbau kepada para penggunanya.
Imbauan ini didesak gmail agar penggunanya terhindar dari link phising (penipuan online) yang masuk lewat gmail.
Sehingga gmail mengimbau untuk para penggunanya mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah.
Dilansir dari Kompas.com, phishing saat ini berhasil membobol sistem keamanan gmail.
Baca juga: Terlibat Cekcok Karena Tangkapan Kurang, 2 ABK di Jakarta Nekat Lempar Nahkoda Kapal Ke Laut
Bahkan melalui phishing ini, mereka bisa menguras isi saldo di rekening bank.
Oleh karena itu, pengguna disarankan segera mengaktifkan verifikasi dua langkah (2FA) atau menggunakan passkey.
Cara ini dapat menambah perlindungan ekstra pada akun Gmail mereka.
Modus phishing: tiru Google dengan manfaatkan infrastruktur
Baca juga: Diduga Mabuk, WNA Asal Ghana Ngamuk di Supermarket, Aniaya Pegawai hingga Bawa Pisau
Google Modus phishing ini pertama kali diungkap oleh Nick Johnson, seorang pengembang dan influencer di bidang kripto.
Ia membagikan pengalamannya melalui sebuah utas di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).
Johnson hampir menjadi korban setelah menerima e-mail yang terlihat resmi.
E-mail tersebut dikirim dari alamat "no-reply@google.com".
Perlu diketahui, alamat "no-reply@google.com" memang biasa digunakan Google untuk mengirimkan notifikasi penting.
Misalnya, untuk verifikasi login, perubahan sandi, atau pemberitahuan aktivitas mencurigakan.
Baca juga: Jenderal Purnawirawan TNI Usul Gibran Rakabuming Dicopot dari Wapres, Ini Respons Presiden dan MPR
Dalam kasus ini, Johnson menerima e-mail yang memberitahukan adanya masalah hukum yang melibatkan akun Google miliknya.
Ia kemudian diarahkan untuk membuka sebuah tautan guna mendapatkan informasi lebih lanjut.
Saat tautan diklik, pengguna akan dibawa ke laman yang menyerupai halaman login Google.
Namun, laman tersebut ternyata palsu.
Halaman itu di-hosting melalui Google Sites (sites.google.com), bukan melalui domain resmi accounts.google.com.
Perbedaan kecil pada alamat situs ini sering kali tidak disadari pengguna.
Akibatnya, pengguna bisa saja terkecoh dan memasukkan kredensial akun mereka ke situs phishing.
Baca juga: Detik-detik Kebakaran di Tempat Laundry di Jalan Kenangan Kota Gorontalo
Setelah korban mengetikkan alamat e-mail dan kata sandinya, data tersebut langsung dicuri oleh pelaku.
Inilah yang disebut dengan phishing, yakni upaya pencurian data dengan menyamar sebagai pihak yang dipercaya.
Serangan ini menjadi lebih berbahaya karena berhasil mengelabui sistem keamanan DKIM (DomainKeys Identified Mail).
Sistem DKIM biasanya digunakan Gmail untuk memverifikasi keaslian e-mail dan menyaring pesan mencurigakan ke dalam folder spam.
Namun, karena e-mail dalam kasus ini dikirim menggunakan infrastruktur Google, sistem keamanan menganggapnya sah.
Akibatnya, e-mail phishing tersebut tetap masuk ke kotak masuk pengguna, berdampingan dengan notifikasi resmi dari Google.
Baca juga: Detik-detik Kebakaran di Tempat Laundry di Jalan Kenangan Kota Gorontalo
Pengguna diimbau aktifkan 2FA
Dalam keterangan resminya kepada Newsweek, Google menyatakan sudah mengetahui jenis serangan ini.
Google juga menegaskan bahwa pihaknya tengah mengambil langkah untuk menanganinya.
Serangan ini diketahui berasal dari kelompok peretas yang bernama Rockfoils.
“Kami telah mengetahui jenis serangan yang ditargetkan ini dari pelaku ancaman Rockfoils dan telah meluncurkan perlindungan selama seminggu terakhir,” kata juru bicara Google.
“Perlindungan ini akan segera diterapkan sepenuhnya untuk menutup celah penyalahgunaan ini,” lanjutnya.
Baca juga: Fakta-fakta yang Terjadi pada Kebakaran di Tempat Laundry Jalan Kenangan Kota Gorontalo
Google juga mengingatkan agar pengguna selalu berhati-hati terhadap e-mail yang meminta informasi pribadi.
“Google tidak akan pernah meminta kata sandi, kode OTP, atau permintaan verifikasi akun melalui e-mail maupun telepon,” tegas juru bicara Google, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The New York Post, Senin (28/4/2025). B
Selain itu, Google tetap mendorong pengguna untuk mengaktifkan autentikasi dua langkah (2FA) atau menggunakan passkey.
Langkah ini dinilai dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap upaya peretasan akun.
- Tips menghindari phishing Untuk menghindari penipuan phishing melalui e-mail, pengguna disarankan menerapkan langkah-langkah berikut:
- Waspadai e-mail yang menggunakan nada mendesak atau mengintimidasi. Contohnya, "Akun Anda akan dibekukan jika tidak segera dikonfirmasi."
- Perhatikan alamat situs dengan saksama. Situs login resmi Google selalu menggunakan domain accounts.google.com.
- Hindari mengklik tautan secara langsung dari e-mail yang mencurigakan. Lebih aman jika Anda mengetikkan alamat situs secara manual di browser.
- Gunakan autentikasi dua langkah (2FA) atau passkey. Fitur ini memberikan lapisan keamanan tambahan yang penting apabila kata sandi Anda berhasil dicuri. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.