Gorontalo Satu Arah

Jalan Nani Wartabone Kota Gorontalo Bakal jadi Satu Arah, Uji Coba Mei 2025

Jalan Nani Wartabone rute Patung Saronde menuju Kampus I Universitas Negeri Gorontalo (UNG), bakal jadi satu arah (one way).

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Herjianto Tangahu, TribunGorontalo.com
SATU ARAH - Bundaran Patung Saronde Kota Gorontalo, Jumat (25/4/2025). Dishub Kota Gorontalo rencana akan uji coba satu arah Jalan Nani Wartabone. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Jalan Nani Wartabone Kota Gorontalo direncanakan bakal jadi satu arah (one way).

Penerapan satu arah ini terutama untuk rute Bundaran Patung Saronde menuju Kampus I Universitas Negeri Gorontalo (UNG), 

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Gorontalo akan melakukan uji coba rekayasa lalu lintas mulai bulan depan.

Sebelumnya perlu diketahui, Jalan Nani Wartabone ini sebelumnya dikenal sebagai Jalan Panjaitan ini.

Baca juga: GORONTALO TERPOPULER: Harga Bahan Pokok Turun - Dishub Rekayasa Lalu Lintas Jalan Nani Wartabone

Menurut Dishub Kota Gorontalo, uji coba akan dilakukan selama dua hari, yakni pada 1 dan 2 Mei 2025.

Rekayasa lalu lintas hari pertama akan diberlakukan pada Kamis, 1 Mei 2025, dengan skema penutupan akses kendaraan dari arah utara ke selatan.

Penutupan dimulai dari simpang tiga Kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) hingga Bundaran Saronde.

“Tanggal 1 Mei uji coba hanya untuk melihat bagaimana reaksi di lapangan,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Kota Gorontalo, Rahmanto Idji, saat diwawancarai pada Jumat (25/4/2025).

Uji coba pada hari pertama ini akan berlangsung selama dua jam, dimulai dari pukul 06.30 hingga 08.30 Wita.

Dalam periode itu, pengendara dari arah Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Jamaludin Malik, Jalan M Husni Thamrin, dan Jalan Patimura tidak diperbolehkan melintas ke arah Tugu Saronde melalui Jalan Panjaitan.

Pada hari kedua, Jumat 2 Mei 2025, skema rekayasa akan dibalik.

Arus lalu lintas difokuskan satu arah dari Bundaran Saronde ke arah Kampus UNG, atau dari selatan ke utara.

Dengan demikian, seluruh kendaraan dari simpang-simpang empat di Jalan Panjaitan dilarang bergerak ke arah selatan.

“Di hari kedua uji coba akan berlangsung lebih lama, dari pagi sampai malam sekitar pukul 19.00 sampai 20.00 Wita,” jelas Rahmanto.

Rencana penerapan sistem satu arah secara permanen nantinya akan mengacu pada arah dari UNG menuju Bundaran Saronde (utara ke selatan).

Kajian rekayasa ini menurut Rahmanto sudah melalui proses analisis berdasarkan variasi pergerakan kendaraan di waktu pagi dan sore hari.

“Pagi hari masyarakat cenderung bergerak dari utara ke selatan. Tapi kalau sore arusnya pecah, karena banyak aktivitas yang kembali dari wilayah selatan ke utara,” jelasnya.

Fenomena ini, menurut dia, terjadi karena mayoritas pusat perkantoran pemerintah maupun swasta berada di kawasan selatan kota.

Ia menambahkan, kajian teknis ini melibatkan tim ahli dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), dan telah melalui koordinasi lintas sektor.

“Selain tim teknis, kami rutin menggelar rapat koordinasi dengan Satlantas Polresta Gorontalo Kota, Dinas PU Provinsi dan Kota Gorontalo, Satpol PP, serta menerima berbagai masukan dari masyarakat,” tutup Rahmanto.

Rekayasa lalu lintas ini diharapkan mampu meningkatkan kelancaran dan efisiensi pergerakan kendaraan, terutama di jam-jam sibuk yang sering menimbulkan kemacetan di kawasan tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved