Tumbilotohe Gorontalo
Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail Secara Simbolis Nyalakan Lampu Pertama Tumbilotohe 2025
Prosesi ini berlangsung khidmat usai buka puasa dan salat Magrib, dihadiri oleh para pemangku adat.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, secara simbolis menyalakan lampu pada malam pertama Tumbilotohe 2025, Rabu (26/3/2025).
Prosesi ini berlangsung khidmat usai buka puasa dan salat Magrib, dihadiri oleh para pemangku adat.
Dengan menggunakan bambu, Gusnar menyalakan lampu di Alikusu (gapura emas), menandai dimulainya tradisi yang telah berlangsung turun-temurun di Gorontalo.
"Tumbilotohe adalah tradisi yang kita laksanakan tiga hari menjelang Idulfitri. Momentum ini tidak hanya sekadar penerangan, tetapi juga melambangkan malam menjemput Lailatul Qadar," ujar Gusnar dalam wawancara dengan TribunGorontalo.com.
Baca juga: Niat Puasa Ramadan, Latin & Arab Lengkap terjemahan dengan Amalan Sunnah Sahur yang Dianjurkan
Ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan malam-malam terakhir Ramadan dengan doa dan ibadah, serta berharap bisa kembali bertemu dengan bulan suci di tahun berikutnya.
Setelah prosesi penyalaan lampu, Gusnar dijadwalkan membuka Festival Green Tumbilotohe 2025 Tingkat Provinsi Gorontalo di Kelurahan Siendeng, Kota Gorontalo.
Acara ini mengusung tema "Kreativitas Berbasis Tradisi Mendukung Pariwisata Berkelanjutan."
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Aryanto Husain, menyampaikan bahwa Tumbilotohe berpotensi menjadi daya tarik wisata jika dikemas dengan baik.
"Wisatawan saat ini tidak hanya tertarik dengan keunikan lokal, tetapi juga event yang mengadaptasi isu-isu global seperti perubahan iklim," ujarnya.
Baca juga: GORONTALO TERPOPULER - Tersangka Baru Kasus Korupsi hingga 3.150 Lampu Akan Terangi Lapangan Ippot
Festival ini turut menerapkan konsep ramah lingkungan, dengan penggunaan lampu botol tradisional seperti tohe tutu, padamala, tonggoloopo, dan alikusu.
Selain itu, penggunaan minyak kelapa sebagai bahan bakar alternatif diupayakan untuk mengurangi emisi karbon, sejalan dengan peta jalan dekarbonisasi sektor pariwisata.
"Green Tumbilotohe mendorong penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dan mengurangi limbah plastik. Ini sesuai dengan tren global tourism yang semakin memperhatikan keberlanjutan," tambah Aryanto.
Pemprov Gorontalo pun mengimbau seluruh kabupaten/kota untuk ikut menyemarakkan festival ini dengan tetap menjaga aspek kelestarian lingkungan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan Tumbilotohe tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga ajang promosi budaya yang mendukung pariwisata berkelanjutan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.