Sampah di Kota Gorontalo
TPA Talumelito Gorontalo Penuh, Pipa Pembakaran Sampah Dicuri
Tempat pembuangan ini telah melebihi batas yang direncanakan, sementara pengelolaan sampah di lokasi mengalami berbagai kendala, termasuk pencurian fa
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talumelito di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, kini menghadapi krisis kapasitas.
Tempat pembuangan ini telah melebihi batas yang direncanakan, sementara pengelolaan sampah di lokasi mengalami berbagai kendala, termasuk pencurian fasilitas penting.
Hal ini disampaikan oleh Pengawas Landfill, Hidayat Lanti, saat ditemui wartawan Tribun Gorontalo, Senin (11/3/2025).
Menurutnya, kondisi landfill saat ini sudah tidak mampu lagi menampung sampah sebagaimana yang telah direncanakan.
"Kondisi landfill saat ini sudah melebihi kapasitas. Awalnya direncanakan mampu bertahan 5-6 tahun, namun baru berjalan kurang lebih 4 tahun, tempat ini sudah penuh," ungkap Hidayat.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah pencurian pipa gas metana yang digunakan dalam sistem pembakaran sampah.
"Kendala kami di lapangan, pipa gas metana ini dicuri oleh masyarakat," bebernya.
Pipa gas metana ini merupakan bagian penting dalam sistem pembakaran yang membantu mengurangi volume sampah di TPA.
Pencurian ini tentu menghambat proses pengolahan sampah dan meningkatkan risiko pencemaran lingkungan.
Krisis Kapasitas dan Minimnya Pemilahan Sampah
TPA Talumelito juga menghadapi tantangan dalam pemilahan sampah yang masih belum maksimal.
Seharusnya, sampah yang masuk ke TPA adalah sampah residu, namun banyak yang belum dipilah dari sumbernya.
"Ada pemilahan sampah, tapi masih sangat minim. Seharusnya sampah yang masuk ke TPA sudah terpilah sejak dari sumbernya," ujarnya.
Di tengah berbagai tantangan ini, pengelola TPA masih berusaha mengelola sampah dengan berbagai metode, seperti pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos serta pengelolaan air dan gas dari sampah.
"Kami memiliki bak lindi untuk menampung air sampah sebelum disterilkan dan dilepas. Sementara untuk gas metana, kami menggunakan sistem pembakaran," jelas Hidayat.
Namun, tanpa pipa gas metana yang dicuri, sistem pembakaran ini tidak bisa berjalan dengan optimal, sehingga berisiko menambah volume sampah yang belum terolah dengan baik.
Meskipun kapasitas TPA sudah penuh, Hidayat memastikan bahwa sanitasi di sekitar lokasi tetap dalam kondisi aman.
Ia menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya agar air limbah tidak mencemari air tanah yang dapat mengalir ke pemukiman warga.
"Alhamdulillah, sejauh ini masih aman. Kami terus berusaha agar air limbah tidak mencemari air tanah dan lingkungan sekitar," tuturnya.
Namun, tantangan terbesar dalam pengelolaan sampah di TPA Talumelito adalah faktor cuaca dan keterbatasan alat berat.
Saat ini, alat berat yang masih berfungsi hanya tersisa satu ekskavator, satu bulldozer, dan dua unit dump truk, sementara satu ekskavator, dua bulldozer, dan satu dump truk lainnya mengalami kerusakan sejak tahun 2022 dan 2024.
"Kerusakan alat berat ini sudah terjadi sejak tahun 2022, kemudian disusul lagi pada tahun 2024. Akibatnya, proses pemadatan sampah tidak lagi maksimal," terangnya.
Kondisi ini membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Gorontalo agar pengelolaan sampah bisa berjalan dengan lebih baik dan dampak lingkungan dapat diminimalisir.
Pantauan di Lapangan: Bau Menyengat dan Sampah yang Belum Tertutup
Dari pantauan Tribun Gorontalo di lokasi, hanya ada satu bulldozer yang terlihat beroperasi. Beberapa warga juga tampak memilah sampah untuk dijual kembali.
Bau menyengat tercium di area pusat pembuangan sampah, sementara beberapa tumpukan sampah masih terlihat di permukaan tanpa perlakuan lebih lanjut.
Pemerintah masih membahas rencana penambahan luas lahan TPA untuk mengatasi kapasitas yang sudah penuh.
Namun, hingga saat ini, keputusan final mengenai perluasan tersebut belum diumumkan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.