Sampah di Kota Gorontalo

Warga Keluhkan Drainase Tersumbat Gara-Gara Sampah di Jalan Makassar Kota Gorontalo 

Saluran drainase di Jalan Makassar, Kelurahan Dulalowo, Kota Tengah, Kota Gorontalo, dipenuhi sampah plastik.

Penulis: Faisal Husuna | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TribunGorontalo.com/Faisal Husuna
TUMPUKAN SAMPAH PLASTIK : Tumpukan sampah plastik yang menyumbat saluran drainase di Jalan Makassar, Kelurahan Dulalowo, Kota Tengah, Kota Gorontalo, Senin (17/2/2025). Tumpukan sampah ini telah dikeluhkan warga karena menimbulkan bau busuk dan bisa menyebabkan banjir. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Saluran drainase di Jalan Makassar, Kelurahan Dulalowo, Kota Tengah, Kota Gorontalo, dipenuhi sampah plastik.

Kondisi ini tersebut dikeluhkan warga setempat sebab sudah berulang kali terjadi.

Sampah plastik ini telah memenuhi beberapa meter saluran drainase

Selain itu sampah ini juga mengganggu kenyamanan masyarakat setempat.

Selain kawasan tersebut terlihat kotor, bau yang dihasilkan oleh sampah tersebut pun mengganggu kenyamanan warga sekitar.

Tak hanya itu, warga pun khawatir dengan tumpukan sampah tersebut yang kerap dibiarkan akan menjadi masalah serius dikemudian hari.

Pantauan TribunGorontalo.com, Senin (17/2/2025) tumpukan sampah plastik ini terlihat mengambang hingga beberapa meter di saluran air.

Sehingga saluran air itupun tersumbat.

Sampah-sampah itu, didominasi oleh bekas tempat makanan, seperti steroform, gelas minuman plastik, botol plastik, dan sebagian dari bekas makanan yang juga dibungkus dengan kantong plastik.

Aripin Ali, salah satu warga yang tinggal di kawasan itu, mengungkapkan \sampah plastik tersebut paling banyak dari tempat makanan.

Ia juga prihatin kepada sikap masyarakat yang sengaja membuang sampah sembarang di saluran drainase tersebut.

Padahal kata ia, sampah itu akan sangat berdampak pada lingkungan, selain bisa menyebabkan banjir, juga akan menimbulkan bau busuk.

"Drainase ini memang, selalu dipenuhi sampah. Saya juga heran mengapa ada yang buang sampah sembarang di saluran drainase. Ini kan bisa berdampak buruk," ujarnya

Karena itu ia berharap, drainase tersebut tidak dijadikan tempat pembuangan sampah. Agar salurannya tidak akan tersumbat dan airnya mengalir dengan lancar.

Ia juga meminta pemerintah setempat segera mencari solusi agar bisa mengatasi kondisi penumpukan sampah di saluran drainase tersebut.

"Semoga ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, agar bisa mencarikan jalan keluar dari masalah sampah ini," pintanya.

Ada Poster Memaki-maki Pembuang Sampah di Pinggir Jalan Wongkaditi Kota Gorontalo

dsfsrg
TUMPUKAN SAMPAH - Ada tumpukan sampah di bibir jalan Wongkaditi, Kota Gorontalo, Senin (17/2/2025). Sampah ini disebut berasal dari orang-orang luar wilayah tersebut. Apalagi ini bukan tempat sampah. Warga yang resah pun buat tulisan memaki.

Resah dengan oknum yang buang sampah, ada masyarakat yang menulis pesan makian di tumpukan sampah. 

Pesan ini berisi kalimat berang yang ditujukan kepada oknum-oknum yang sengaja membuang sampah di kawasan tersebut. 

Lokasinya berada di Jalan Lafran Pane, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo.

Kondisi di kawasan ini kian memprihatinkan dengan tumpukan sampah yang mulai menggunung. 

Tak hanya itu, bau busuk juga menggangu sejumlah pengendara yang lewat. 

"Foto kasana pak, sudah sangat meresahkan," ujar pengendara yang lewat, Senin (17/2/2025).

Sampah tersebut memanjang dari arah utara ke selatan, beberapa meter menuju pintu masuk halaman Graha KAHMI.

Sampah memanjang sekitar belasan meter, antara 10-15 meter.

Sampah didominasi oleh sisa-sisa makanan yang kini mulai mengeluarkan bau tidak sedap.

Padahal jalan tersebut merupakan area alternatif yang menghubungkan kawasan strategis seperti, pusat perkantoran, RUSD Aloe Saboe Gorontalo Graha Sumberia Gorontalo.

Tak hanya di sisi utara kawasan Graha KAHMI, tumpukan sampah dijumpai juga di sisi jalan bagian selatan. 

Bahkan terpantau sampai ada tumpukan sampah pada tiga titik berbeda berjarak sekitar 70-100 meter. 

Sebelumnya Ahmad Djama, salah satu warga mengaku, tumpukan sampah di depan Graha KAHMI tersebut belumlah lama.

"Itu yang di bagian utara (Graha KAHMI) belum lama, itu baru," ujar pria yang kerap disapa Paci Mat.

Sampah tersebut bukanlah hasil buangan dari masyarakat sekitar.

Ia menduga, sampah itu adalah  buangan masyarakat luar yang melintas.

Kendati banyak perumahan di wilayah tersebut, Ahmad mengaku mereka sudah ada tempat pembuangan sendiri-sendiri.

Sementara itu, Lian Hasan menambahkan bilamana mereka tiap bulan rutin membayar retribusi sampah ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Gorontalo.

"Torang (kami) punya rutin bayar Rp 20 ribu tiap bulan, jadi diangkut," terangnnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved