Hujan Jeli di Gorontalo Utara

BMKG Ungkap 3 Kemungkinan Penyebab Hujan Jeli di Gorontalo Utara

Baru-baru ini terjadi fenomena hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara.

Penulis: Faisal Husuna | Editor: Fadri Kidjab
Tangkapan layar Facebook
HUJAN JELI: Foto butiran jeli berhamburan di jalanan Desa Leyao Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Sabtu (15/2) malam. Peristiwa ini sempat menghebohkan masyarakat. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Baru-baru ini terjadi fenomena hujan jeli di Desa Leyao, Kecamatan Tomilito, Gorontalo Utara.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, setidaknya ada tiga kemungkinan penyebab munculnya hujan jeli.

Melalui keterangan tertulis, BMKG Gorontalo menjelaskan hujan jeli dapat disebabkan:

Pertama adalah proses biologis.

Hujan jeli sering kali disebabkan oleh hewan laut kecil seperti ubur-ubur atau plankton yang terangkat ke atmosfer oleh badai atau angin kencang. 

Partikel gelatin dari organisme-organisme ini bisa jatuh bersama dengan hujan.

Kedua adalah fenomena meteorologi: 

Angin yang sangat kuat bisa mengangkat bahan-bahan dari permukaan laut atau kolam, yang kemudian terbawa ke atmosfer dan turun kembali sebagai hujan ketika kondisi memungkinkan.

Ketiga adalah pencemaran atau limbah.

Beberapa kasus hujan jeli bisa juga terkait dengan limbah industri atau pencemaran air, yang menghasilkan bahan-bahan gelatin atau mirip jeli.

Meskipun hal ini sangat jarang dan lebih mengarah ke fenomena yang merusak lingkungan.

Namun untuk mengetahui penyebab secara pastinya BMKG mengungkapkan bahwa harus membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Diberitakan sebelumnya, fenomena hujan jeli menghebohkan masyarakat Gorontalo Utara.

Melansir Kompas.com, peristiwa ini terjadi di Desa Leyao Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, sekitar pukul 20.00 WITA, Sabtu (15/2/2025).

Sejumlah warga merekam momen tersebut dan membagikannya ke media sosial Facebook.

Baca juga: 6 Fakta Penemuan Bayi Perempuan di GORR Gorontalo, Sempat Disangka Makhluk Halus

Kronologi

Dilansir TribunGorontalo.com dari akun FB Selvina, hujan jeli ini sempat menimbulkan kecurigaan dari warga setempat.

Warga yang saat itu masih terjaga, mulai mengamati butiran hujan yang jatuh dari langit.

Karena penasaran, warga mulai menampung butiran-butiran putih itu ke dalam wadah.

Awalnya warga mengira benda itu adalah es batu.

Namun setelah dipegang, teksturnya lengkel menyerupai jeli.

Insiden ini diketahui baru pertama kali terjadi.

Menurut warga setempat, Ewan Saputra, dirinya bersama warga lainnya kaget dengan peristiwa alam yang terjadi di Dusun Ato Atas Desa Leyao tersebut. 

Fenomena itu baru disadari warga setelah beberapa saat hujan turun.

Sebab, yang justru nampak di permukaan tanah adalah butiran jeli atau seperti agar-agar yang memenuhi pekarangan rumah dan jalan.

Baca juga: Terjerat Kasus Korupsi GOR David-Tonny Limboto Gorontalo, Syamsul Burhanuddin Berharap Dibebaskan 

"Ada yang sibuk mengambil wadah untuk menampung hujan jeli, sebagian warga memilih mengabadikan momen yang tidak pernah terjadi di desa tersebut," katanya, via Kompas.com.

Hujan jeli di desa itu terjadi sekitar 30 menit dan warga merasakan hujan yang turun cukup deras. 

"Belum diketahui apakah butiran jeli memenuhi seluruh desa atau hanya terjadi di satu lokasi di dusun tersebut, mengingat peristiwa langka ini terjadi malam hari," jelas Ewan.

Hujan jeli nampak lembek dan butirannya terasa lembut seperti agar-agar, tetapi warga memilih menghindar agar tidak terkena langsung. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved