Sopir Ditikam Penumpang
Isak Tangis Keluarga saat Jenazah Azriel Billyford Waruis Tiba di Rumah Duka Gorontalo
Suasana duka menyelimuti Desa Tenggela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, saat jenazah sopir taksi korban penikaman di Minahasa
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Jenazah Azriel Billyford Waruis tiba di rumah duka di Desa Tenggela, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, pada Selasa (4/2/2025) pagi tadi.
Isak tangis keluarga dan kerabat pecah saat mobil ambulans berhenti di depan rumah.
Pantauan TribunGorontalo.com, ambulans milik Polres Minahasa pengantar jenazah tiba tepat pukul 09.32 WITA.
Tak hanya itu, satu mobil pribadi dan beberapa sepeda motor turut mengawal perjalanan panjang dari Kabupaten Minahasa ke Kabupaten Gorontalo.
Awalnya suasana di rumah duka tampak hening. Namun begitu pintu ambulans dibuka, sejumlah warga menangis histeris.
Anggota keluarga langsung berlari dan memeluk jenazah korban. Air mata bercucuran menggambarkan kesedihan mendalam.
Kerabat dan teman korban pun tak kuasa menahan tangis.
Menurut seorang anggota rombongan pengawal ambulans, perjalanan membawa jenazah dari Minahasa ke Gorontalo memakan waktu sekitar delapan jam.
Jenazah Azriel diberangkatkan dari Minahasa pada Senin malam (3/2/2025) sekitar pukul 23.30 WITA.
Hingga saat ini rumah duka dipadati warga yang terus berdatangan.
Baca juga: Terungkap Penyebab Kematian Sopir Taksi Gorontalo, Azriel Billyford Waruis Ditusuk di Area Vital
Kronologi

Diberitakan TribunGorontalo sebelumnya, seorang sopir taksi ditikam oleh penumpangnya.
Sopir bernama Azriel Billyford Waruis tewas bersimbah darah.
Insiden bermula ketika Azriel membawa sekitar delapan penumpang dari Gorontalo menuju Sulawesi Utara.
Saat diinterogasi polisi, pelaku mengaku dijemput taksi sekira pukul 08.00 WITA, Senin (3/2/2025).
Setibanya di Minahasa Utara, sopir menurunkan barang bawaan. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Kota Bitung.
Korban kemudian mengajak seorang temannya. Mereka sempat singgah di pangkalan sebelum akhirnya kembali ke wilayah Tondano.
Sekira pukul 16.30 WITA, mereka tiba di Kelurahan Wulauan, Kecamatan Tondano Utara, Minahasa. Sopir lalu menurunkan satu penumpang yaitu Stivianus Tombokan Sumanti alias Stiv (21).
Penumpang pria itu lalu pamit mengambil uang di rumahnya.
Namun setelah sekian lama menunggu, sopir pun turun dari mobilnya.
Sang sopir berdiri di bahu jalan sembari melihat ke arah lorong yang dimasuki penumpang tadi.
Beberapa saat kemudian, penumpang itu datang tapi tidak memberikan uang yang dijanjikan.
Alih-alih membayar ongkos jalan, pelaku justru menikam sang sopir berkali-kali menggunakan pisau dapur.
Adapun sang sopir meninggal dunia akibat luka tusukan di organ vitalnya.
Pelaku terpengaruh obat-obatan
Pelaku ternyata sempat menelan obat-obatan sebelum kejadian.
Hal ini terungkap saat Stiv diinterogasi sejumlah anggota polisi di Polsek Remboken.
Menurut pengakuannya, Stiv sempat menelan dua butir obat sesaat sebelum dirinya dijemput sopir.
Di saat obat mulai bereaksi, kendaraan yang ditumpangi Stiv akhirnya tiba di tempat tujuan.
Stiv menyebut dirinya sempat meminta uang kepada ibunya.
Namun dirinya tak terima karena sang sopir meminta ongkos sebesar Rp100 ribu.
Stiv pun cekcok dengan sopir masalah harga tersebut.
Tak lama berselang, Stiv menusuk korban menggunakan pisau dapur yang dibawa dari rumahnya.
Stiv Ditangkap Polisi
Ia kemudian diringkus polisi Unit 1 Jatanras Polres Minahasa.
Tim yang dipimpin Kasat Reskrim AKP Edi Susanto dan Kanit Aipda Hendro Purnomo menemukan Stiv di rumah tante pelaku di Desa Walewangko, Kecamatan Langowan Barat, Minahasa.
Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Edi Susanto saat dikonfirmasi Tribunmanado.co.id, mengatakan pelaku berhasil ditangkap tanpa perlawanan.
"Pelaku saat ini sudah diamankan oleh Unit 1 Jatanras untuk diproses hukum lebih lanjut," jelas Edi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.