Bencana Mamuju Sulbar

5 Fakta Banjir dan Longsor di Mamuju, 4 Orang Meninggal Dunia Termasuk Bayi

Hujan ini bahkan memicu tanah longsor di beberapa titik. Bencana ini mengakibatkan kerusakan parah serta korban jiwa.

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TribunNews
Petugas BPBD melakukan evakuasi korban banjir di Sulbar. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mamuju sejak Minggu sore (26/1/2025) telah menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.

Hujan ini bahkan memicu tanah longsor di beberapa titik. Bencana ini mengakibatkan kerusakan parah serta korban jiwa.

Beberapa permukiman warga di wilayah Mamuju terendam banjir, termasuk kawasan Jl Sultan Hasanuddin, Jl Husni Thamrin, dan wilayah Desa Bambu.

Warga mendesak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera turun tangan.

Baca juga: Menteri Agama RI Ingatkan Salat Bagi Umat Muslim Indonesia di Momentum Isra Miraj

“Kami mohon kepada BPBD Mamuju segera meluncur ke Bambu. Suasana sekarang kondisi banjir. Semoga banjir tidak makin meluas dan bisa diantisipasi dengan baik, ini rumah sudah terendam,” ujar seorang warga yang terdampak.

Longsor Mematikan di Lingkungan Tapodede

Selain banjir, longsor terjadi di Lingkungan Tapodede, Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, pada Minggu malam (26/1/2025).

Longsor ini menyebabkan empat orang meninggal dunia, termasuk seorang bayi berusia satu bulan.

Baca juga: 14 Tanda Dialami Tubuh 40 Hari Sebelum Orang Meninggal,  Banyak Tidur hingga Kebingungan Meningkat

Menurut Taufiq, warga setempat, longsor menimpa dua rumah warga, mengakibatkan empat orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

“Ambulans dan tim SAR BPBD Mamuju kesulitan mengevakuasi korban karena jalan menuju lokasi tertutup longsoran,” ujarnya.

Korban Meninggal Dunia

Nurlela (24 tahun)

Nasril (40 tahun)

Aisyah (4 tahun)

Bayi berusia 1 bulan

Seluruh korban berasal dari Lingkungan Tamasapi dan Kadolang, Kelurahan Mamunyu.

Korban Luka

Syahrul (50 tahun), petani, dirawat di RSUD Mamuju dengan luka robek di kepala.

Irawati (40 tahun), ibu rumah tangga, dirawat di RSUD Mamuju.

Fahri (30 tahun), petani, dirawat di RS Bhayangkara dengan luka lebam di mata kiri dan bibir.

Ajeng (13 tahun), pelajar, dirawat di RS Bhayangkara dengan luka lebam di mata kanan dan bibir bengkak.

Proses Evakuasi Terkendala

Upaya evakuasi korban terhambat oleh material longsor yang menutupi akses jalan menuju lokasi.

Tim penyelamat dan warga terpaksa menggunakan tandu untuk membawa korban ke ambulans. Selain itu, padamnya listrik di lokasi memperburuk situasi.

Plt Kepala BPBD Sulawesi Barat, Yassir Fattah, mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi dari BPBD Mamuju.

Meski demikian, BPBD Sulbar telah menyiapkan tim dan peralatan untuk membantu penanganan jika diperlukan.

“Mereka mungkin sementara sibuk di lapangan sehingga belum melaporkan. Kalau butuh bantuan dari BPBD Provinsi, kita akan bantu. Teman-teman juga siaga,” kata Yassir.

Ia pun mengimbau warga untuk tetap tenang tetapi waspada terhadap kemungkinan bencana susulan.

Peringatan dan Kesiagaan

Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Mamuju meningkatkan risiko longsor susulan. Kondisi tanah yang labil menjadi tantangan tambahan dalam upaya penanganan bencana ini.

Diharapkan perhatian segera dari pihak terkait untuk mempercepat penanganan dan evakuasi korban, serta langkah antisipasi untuk mengurangi dampak bencana lebih lanjut.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved