Berita Viral
Wanita Purworejo Ini Raup Rp 21 Miliar dari Hasil Tipu 72 Orang, Korban Pensiunan TNI hingga Guru
Seorang wanita berinisial DR (41) asal Dusun Pangenrejo, Kecamatan Purworejo, Jawa Tengah, berhasil meraup Rp 21 miliar.
TRIBUNGORONTALO.COM – Seorang wanita berinisial DR (41) asal Dusun Pangenrejo, Kecamatan Purworejo, Jawa Tengah, berhasil meraup Rp 21 miliar.
DR menipu 72 pensiunan TNI, Polri, PNS, janda, hingga guru.
Melansir Kompas.com, Kasat Reskrim AKP Catur Agus Yudo Praseno, mengatakan bahwa kasus ini pertama kali dilaporkan oleh 11 korban.
"Dalam kasus ini pelapor adalah Yasmin Istono warga Desa Pagerharjo, Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo beserta 10 korban lainnya," kata Kasatreskrim dalam keterangan persnya Sabtu (25/1/2025).
Tersangka melakukan bujuk rayu pada para korban salah satunya di warung makan Rejo Minang Resto di Jl. Urip Sumohardjo Kabupaten Purworejo.
Kasat Reskrim AKP Catur Agus Yudo Praseno menjelaskan bahwa modus tersangka adalah dengan menawarkan kerja sama investasi dengan mengklaim memiliki proyek pembangunan Rest Area di perbatasan Jalan Purworejo-Kulonprogo dan Rest Area Bandara YIA, Kulonprogo, Yogyakarta.
“Ia menjanjikan keuntungan sebesar 5 persen dari nilai investasi setiap tiga bulan, serta pembayaran penuh dalam waktu maksimal enam bulan.
Selain itu, DR juga mengiming-imingi korban dengan janji membantu menebus Surat Keputusan (SK) Pensiun yang dijadikan jaminan di bank” ujar Kasat Reskrim.
Karena tergiur oleh janji-janji manis DR, para korban yang sebagian besar adalah lansia mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga pembiayaan lainnya dengan menjaminkan SK Pensiun mereka.
Namun, setelah uang cair dan diserahkan kepada DR, ternyata proyek yang dijanjikan tidak pernah ada.
DR juga tidak memiliki kerja sama atau hubungan apa pun dengan pembangunan Rest Area tersebut.
"Akibat aksi tersangka, para korban di masa pensiunnya harus menanggung kerugian yang sangat besar. Dimana total kerugian yang ditanggung para korban mencapai Rp 21.023.273.000," kata AKP Catur.
KASUS LAIN: Pegawai Non ASN Terkejut Lihat Saldo Membengkak
Kejadian mengejutkan dialami seorang pegawai non ASN Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pasalnya saldo di rekening pensiunnya tiba-tiba menunjukkan angka fantastis sebesar Rp7,8 miliar pada Jumat (13/9/2024).
Saldo tersebut sangat kontras dengan kiriman yang diterima rekan-rekannya.
Teman-temannya menerima tidak lebih dari Rp97.000 dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Uang ini memang dapat dicairkan setiap tahunnya setelah kontrak kerja habis.
Mendapat uang Rp7,8 miliar masuk rekening pensiunan, pegawai non ASN Disporabudpar bernama Ipin Tasripin (42) ini pun kaget.
Namun saldo yang menghebohkan ini hilang kembali, beberapa hari kemudian.
Yakni setelah Ipin memperbarui aplikasi sesuai anjuran bank pada Minggu (15/9/2024).
Ipin pun tak masalah uang tersebut lalu hilang dari rekeningnya.
"Oh, itu langsung beberapa hari setelahnya hilang sendiri. Saya enggak masalah, itu bukan milik saya," ujarnya.
"Pas pencairan sudah sama dengan rekan lainnya jumlahnya," ungkap Ipin saat dihubungi pada Selasa (7/1/2025).
Ipin menambahkan bahwa saldo dana pensiun yang sebenarnya dapat dicairkan setelah kontrak kerja berakhir adalah jumlah yang sama dengan rekan-rekan kerjanya.
Meskipun sempat berharap memiliki saldo yang besar, Ipin tidak merasa menyesal atas sikap terbuka dan kooperatifnya.
"Kenapa harus menyesal? Kan itu bukan milik saya," tambah Ipin.
Sementara itu, Pimpinan Bank Daerah tempat Ipin memiliki rekening, Anet Yulisthian, menjelaskan duduk perkaranya.
Ia mengatakan bahwa permasalahan terkait nominal Rp7,8 miliar telah diselesaikan.
Saat ini, saldo dana pensiun Ipin Tasripin yang terverifikasi adalah sebesar Rp79.000.
"Soal penyebab munculnya nominal Rp7,8 miliar, kami pun merasa kebingungan karena memang aneh."
"Kendati demikian, hasil pemeriksaan di data sistem bank menunjukkan nominal yang berbeda," kata Anet, melansir Kompas.com.
Anet melanjutkan bahwa setelah berita tersebut ramai, dirinya segera menemui Ipin untuk melakukan verifikasi dan mengarahkan pembaruan aplikasi.
"Salah satu kekhawatiran kami memang ada kegagalan sistem dan lain sebagainya, makanya minta update," ujarnya.
Namun Anet menegaskan bahwa pihaknya tidak dapat menemukan penyebab pasti dari kejadian menghebohkan ini.
Menurut pemeriksaan sistem bank, tidak ada data transaksi uang sebesar itu yang masuk ke rekening Ipin Tasripin.
"Makanya kalau ditanya ini apa masalahnya, ya enggak tahu," pungkas Anet. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan TribunJatim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.