Ikan Purba di Gorontalo

Mungkinkah Habitat Coelacanth di Perairan Gorontalo Utara? Peneliti Temukan Ini dalam Perut Ikan

Ikan Coelacanth ditemukan oleh nelayan di Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara.

Editor: Fadri Kidjab
Kolase TribunGorontalo.com
Tim peneliti dari Universitas Samratulangi Manado memeriksa ikan Coelacanth di Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Jumat (17/1/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM – Ikan Coelacanth ditemukan oleh nelayan di Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara.

Oskar Kaluku (52) menangkap Coelacanth kala turun melaut pada Rabu (15/1/2025).

Mula-mula pria paruh baya ini kaget dihampiri ikan berukuran besar pada pukul 15.00 WITA.

Karena penasaran, ia lantas menangkap ikan tersebut.

Setelah banyak yang membagikan foto-foto ikan itu ke media sosial, Oskar baru menyadari dirinya menangkap ikan yang dilindungi pemerintah.

Namun Oskar baru menyadari hal ini setelah dihubungi tim peneliti dari Universitas Samratulangi Manado.

Menurut Kepala Desa Imana, Isnain Talaban, peneliti datang ke desanya setelah melihat unggahan tentang ikan Coelacanth.

"Beberapa saat setelah diposting, ada seorang peneliti asal Unsrat Manado yang melihat postingan tersebut, langsung menghubungi nelayan," jelas Isnain.

Para peneliti Unsrat Manado disebut tiba di Desa Imana pada pukul 06.00 WITA, Jumat (17/1/2025).

Mereka langsung menemui keluarga Oskar Taluku.

Tim peneliti Unsrat Manado langsung memeriksa ikan Coelacanth.

Baca juga: Peneliti Amerika Serikat Akan Datangi Lokasi Penemuan Ikan Purba Coelacanth di Gorontalo Utara

Ikan Coelacanth saat dibawa ke rumah Oskar Kaluku di Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis (16/1/2025).
Ikan Coelacanth saat dibawa ke rumah Oskar Kaluku di Desa Imana, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Kamis (16/1/2025). (Kolase TribunGorontalo.com)

Mereka menemukan embrio dalam ikan purba tersebut, mengindikasikan bahwa ikan dalam kondisi bunting.

Mungkinkah habitat Coelacanth di perairan Gorontalo Utara?

Koordinator Wilayah Kerja Gorontalo dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, Wahyu, mengatakan ikan Coelacanth
biasanya ditemukan di perairan dalam dengan topografi curam.

Coelacanth merupakan spesies yang dilindungi penuh berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021.

“Ikan ini termasuk dalam 20 jenis ikan bersirip yang dilindungi penuh. Penetapan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan di Indonesia,” jelasnya.

Ikan bernama latin Latimera menadoensis ini termasuk ikan purba yang telah hidup sejak sekitar 400 juta tahun lalu.

Keunikan ikan ini, termasuk sendi berengsel pada tengkorak. Juga batang tulang rawan berbentuk tabung, hingga organ rostral elektrosensori, menjadikannya sebagai simbol "fosil hidup". 

Hasil penelitian ikan Coelacanth di Unsrat diharapkan dapat memberikan wawasan lebih mendalam tentang spesies ini.

Menurut Wahyu ikan ini menjadi perhatian dunia karena evolusi morfologinya yang sangat lambat.
Hal ini membuat ikan Coelacanth rentan punah. 

Dengan ditemukannya ikan Coelacanth dalam kondisi bunting, ada potensi keberadaan ikan serupa di perairan Gorontalo Utara.

Namun ini masih butuh penelitian lebih mendalam.

Tim peneliti Unsrat Manado saat memeriksa ikan Coelacanth, Jumat (17/1/2025).
Tim peneliti Unsrat Manado saat memeriksa ikan Coelacanth, Jumat (17/1/2025). (TribunGorontalo.com/Efrit Mukmin)

Baca juga: Fakta-fakta Penemuan Ikan Purba Coelacanth di Gorontalo Utara, Menarik Perhatian Peneliti AS

Melansir Kompas.com, Peneliti Ahli Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gema Wahyudewantoro, menyebut coelacanth adalah ikan purba. 

"Diduga ikan ini hidup di zaman sebelum dinosaurus, awalnya ditemukan di perairan Komoro, Latimeria chalumnae, tapi setelah diteliti lebih lanjut itu jenis berbeda, yaitu Latimeria menadoensis di perairan Manado," jelas Bima kepada Kompas.com, Sabtu.

Terpisah, Peneliti Senior Pusat Riset Oseanografi BRIN, Augy Syahailatua mengiyakan pernyataan Gema. 

Dia menjelaskan, ikan coelacanth mulai muncul pada zaman Devonian atau sekitar 416-359 juta tahun yang lalu dan pertama kali ditemukan pada tahun 1938 di perairan Kepulauan Komoro.

Sebelum ditemukan di 1938, ikan ini sempat dianggap punah.

"Fosilnya sudah ditemukan sebelum tahun 1938, jadi dianggap sudah punah, tapi ternyata masih hidup," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.

Berdasarkan pengamatan hingga saat ini, lanjutnya, ikan coelacanth hanya ditemukan di dua lokasi, yaitu pesisir Afrika Timur dan Kawasan Indo-Pasifik.

Di Indonesia, ikan ini bisa ditemukan di perairan Sulawesi Utara dan Biak di Provinsi Papua.

Pengamatannya sendiri dilakukan secara intensif sejak tahun 2005 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Sam Ratulangi, dan Aquamarine Fukushima, Jepang.

"Koleksi sampel ikan (coelacanth) yang Indonesia miliki saat ini sebanyak tujuh spesimen, tersimpan di dalam dan luar negeri," tambah Augy.

Pada Agustus 2024, lanjutnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, BRIN, Universitas Sam Ratulangi, Aquamarine Fukushima, dan NHK Jepang melakukan penelitian terbaru.

Penelitian dilakukan di Sulawesi Utara selama dua minggu, dan ditemukan lebih dari 15 ekor ikan coelacanth dalam sebuah gua di kedalaman 160 meter.

"Temuan ini mengindikasikan bahwa kemungkinan masih banyak individu ikan coelacanth yang hidup di perairan Indonesia," pungkasnya.


Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Penampakan Coelacanth di Gorontalo, Ikan Purba yang Hidup Sebelum Zaman Dinosaurus"

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved