Berita Nasional
Kronologi Kecelakaan di Tol Pandaan: Bus Tabrak Truk, Korban 49 Orang
Peristiwa tersebut menyebabkan 45 orang mengalami luka-luka dan 4 orang meninggal dunia. Berikut kronologi kecelakaan yang telah dihimpun dari TribunN
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Pihak kepolisian dan tim medis masih melakukan pendataan terhadap identitas para korban. Hingga saat ini, total korban yang tercatat adalah 49 orang, dengan rincian 45 korban luka-luka dan 4 korban meninggal dunia.
“Pendataan ini penting untuk memastikan jumlah dan identitas korban secara akurat. Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak keluarga,” ujar salah satu petugas kepolisian yang bertugas di lokasi kejadian.
Penyelidikan awal menyebutkan bahwa kelalaian sopir truk yang berhenti mendadak menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan.
Namun, pihak kepolisian masih mendalami penyebab pasti insiden ini, termasuk kemungkinan adanya faktor teknis pada kendaraan atau kondisi sopir bus.
Pihak Pondok Pesantren Darul Quran Mulia menyatakan keprihatinannya atas kecelakaan ini. Mereka juga menegaskan komitmen untuk mendampingi para korban dan keluarga.
“Fokus utama kami saat ini adalah memberikan dukungan kepada para korban yang dirawat di rumah sakit serta mendampingi keluarga yang terkena musibah ini,” kata Ustadz Abdurrahman.
Empat Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Pandaan
Empat orang meninggal dunia dalam kecelakaan tragis yang terjadi di Tol Pandaan KM 77+100, Malang, Jawa Timur, pada Senin (23/12/2024) sore.
Insiden ini melibatkan sebuah bus yang membawa rombongan pelajar SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, dan sebuah truk yang diduga berhenti mendadak di jalur tanjakan. Selain korban tewas, kecelakaan juga mengakibatkan 45 orang lainnya mengalami luka-luka, sebagian besar dengan cedera serius.
Seluruh korban meninggal dunia telah dievakuasi ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Sementara itu, korban luka dirujuk ke sejumlah rumah sakit terdekat, seperti RSUD Lawang Malang, RS Lawang Medika, RS Prima Husada Malang, dan RS Prima Husada Sukorejo Pasuruan.
Seorang relawan medis, Naufal Zhorifah, yang ikut mengevakuasi korban di lokasi, mengatakan bahwa evakuasi berlangsung dramatis.
“Beberapa korban terjepit di dalam kabin bus, termasuk sopir yang akhirnya berhasil dikeluarkan dengan usaha ekstra dari tim penyelamat,” ujarnya.
Naufal menambahkan bahwa prioritas evakuasi diberikan kepada korban yang terluka parah.
“Sebagian besar korban mengalami patah tulang dan memerlukan penanganan medis segera. Korban meninggal dunia dievakuasi secara hati-hati untuk proses identifikasi oleh pihak berwenang,” katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.