Berita Nasional

49 Korban Kecelakan Bus Siswa di Tol Pandaan, Ada yang Tewas

Rombongan tersebut diketahui sedang dalam perjalanan menuju Kampung Inggris, Pare, Kediri, untuk mengikuti program pendalaman bahasa Inggris.

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
tribunjatim.com/Kukuh Kurniawan
Proses evakuasi korban kecelakaan bus rombongan sekolah serta truk yang terjadi di ruas jalan tol Pandaan - Malang, Senin (23/12/2024) sore. 

TRIBUNGORONTALO.COM — Sebuah kecelakaan maut terjadi di Tol Pandaan KM 77+100, Malang, Jawa Timur, pada Senin (23/12/2024) sore.

Bus yang membawa rombongan pelajar SMP IT Darul Quran Mulia Putri, Bogor, bertabrakan dengan sebuah truk di jalur tersebut.

Kejadian ini mengakibatkan total 49 korban, dengan rincian 45 orang luka-luka dan 4 meninggal dunia.

Rombongan tersebut diketahui sedang dalam perjalanan menuju Kampung Inggris, Pare, Kediri, untuk mengikuti program pendalaman bahasa Inggris.

Perwakilan Pondok Pesantren Darul Quran Mulia, Ustadz Abdurrahman, menjelaskan bahwa program tersebut bersifat sukarela dan diikuti oleh siswi kelas 7 hingga 9.

“Istilahnya ini kegiatan santri yang memiliki kecenderungan ingin mendapatkan pendidikan tambahan bahasa Inggris di Pare. Anak-anak mengikuti program ini secara sukarela, tidak diwajibkan oleh pihak pondok pesantren,” ujar Abdurrahman, Senin malam (23/12/2024).

Kronologi Kejadian

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.40 WIB di KM 772.00 A arah Malang.

Menurut keterangan awal, bus yang membawa rombongan pelajar menabrak sebuah truk yang diduga berhenti mendadak di tanjakan. 

Dampak dari tabrakan tersebut mengakibatkan bagian depan bus ringsek parah, menjepit sopir bus dan beberapa penumpang lainnya.

Seorang relawan medis, Naufal Zhorifah, yang ikut dalam proses evakuasi, mengungkapkan bahwa tim medis dan relawan dari berbagai wilayah di Malang Raya bergerak cepat menuju lokasi kecelakaan.

“Saat tiba di lokasi, sebagian korban sudah ditangani oleh rekan-rekan medis. Korban dievakuasi sesuai tingkat keparahan, sebagian besar mengalami luka serius seperti patah tulang. Ada juga korban yang terjepit di dalam bus,” jelasnya.

Naufal menambahkan bahwa proses evakuasi berlangsung dramatis, terutama untuk menyelamatkan sopir bus yang terjepit di dalam kabin.

Seluruh korban yang meninggal dunia dibawa ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, sementara korban luka dirujuk ke beberapa rumah sakit terdekat.

Data sementara menunjukkan bahwa sebanyak 15 korban dirawat di RSUD Lawang Malang, 21 korban dirujuk ke RS Lawang Medika Malang, 3 korban ke RS Prima Husada Malang, dan 6 korban ke RS Prima Husada Sukorejo Pasuruan.

Sementara itu, identitas 4 korban meninggal dunia masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang.

“Pendataan korban masih berlangsung untuk memastikan jumlah dan identitas para korban secara akurat,” ujar Naufal.

Rombongan ini berangkat dari Bogor dengan tujuan Kampung Inggris, Pare, Kediri.

Program tersebut merupakan inisiatif dari para siswi yang ingin memperdalam kemampuan bahasa Inggris di luar jam pelajaran reguler.

Setelah mendapatkan izin dari pihak pesantren, perjalanan difasilitasi menggunakan bus sewaan.

Pihak pondok pesantren menyatakan fokus utamanya saat ini adalah memberikan bantuan dan dukungan kepada para korban serta keluarga mereka.

“Kami menyerahkan penanganan ini sepenuhnya kepada pihak berwenang dan terus mendampingi anak-anak kami yang menjadi korban,” pungkas Ustadz Abdurrahman.

Polisi saat ini tengah menyelidiki penyebab pasti kecelakaan.

Dugaan awal mengarah pada kelalaian sopir truk yang berhenti mendadak di jalur tanjakan, namun investigasi lebih lanjut masih dilakukan.

Kecelakaan ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan berkendara, terutama dalam perjalanan jarak jauh yang melibatkan kendaraan besar seperti bus dan truk.

Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan fasilitas keselamatan di sepanjang jalur tol yang rawan kecelakaan. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved