Kasus Rudapaksa di Mataram

Kasus Rudapaksa di Mataram, Polisi Ungkap Alasan Agus Jadi Tersangka, Agus Bajunya Dibuka Korban

Polda NTB ungkap alasan Iwas alias Agus pria disabilitas tanpa lengan, ditetapkan sebagai tersangka kasus rudakpaksa mahasiswi di mataram.

Tangkap Layar/Tribunnews
Polda NTB ungkap alasan Iwas alias Agus pria disabilitas tanpa lengan, ditetapkan sebagai tersangka kasus rudakpaksa mahasiswi di mataram. 

RIBUNGORONTALO.COM-Polda NTB ungkap alasan Iwas alias Agus pria disabilitas tanpa lengan, ditetapkan sebagai tersangka kasus rudakpaksa mahasiswi di mataram.

Penetapan ini berdasarkan keterangan lima saksi, dua ahli, serta hasil visum yang menunjukan luka lecet pada organ intim korban akibat benda tumpul.

Kasus dugaan pemerkosaan atau rudapaksa yang melibatkan penderita disabilitas dan mahasiswi di Mataram, menyita perhatian publik.

Korban dan tersangka memberikan penjelasan terkait kasus tersebut. Mahasiswi sebuah kampus PTN itu mengaku dirudapaksa I Wayan Agus Suartama (21) atau Agus Buntung.

Baca juga: Cari Tahu Apa Itu Ikan Mola-Mola atau Ikan Matahari yang Terdampar di Kota Gorontalo

Peristiwanya di homestay, yang dilakukan Agus Buntung dengan modus menakut-nakuti korban. Namun Agus yang kini jadi tersangka membantahnya. Apalagi dirinya penderita tunadaksa, yakni tidak memiliki dua lengan.

Agus mengaku, korban yang membuka baju dan celanannya hingga dia tanpa busana di homestay tersebut. Anggota DPR serta pengacara Hotman Paris menilai kasus ini tak masuk akal.

Melalui pendampingnya, Ade Lativa Fitri, terungkap pengakuan korban.  Pelaku dan korban merupakan dua orang yang sebelumnya tidak pernah saling bertemu.

"Jadi benar-benar (baru pertama kali) bertemu di Taman Udayana, si korban sedang nongkrong-nongkrong mencari udara segar, tiba-tiba dihampiri si pelaku ini," tutur Ade, pada Tribun Lombok via telepon, Minggu (1/12/2024).

Ia menuturkan, pada saat awal bertemu semua berjalan normal.  Tersangka mengajak si korban berkenalan dan mengajak mengobrol. Kemudian menanyakan tentang identitas korban. 

"Tapi kemudian ada satu momen, di mana si pelaku ini dengan sengaja mengarahkan korban agar melihat ke satu arah, ke arah Utara dari tempat duduk korban.

Di mana di arah Utara itu ternyata ada sepasang kekasih yang sedang melakukan aktivitas seksual," tutur Ade, dari Komunitas Senyumpuan yang mendampingi korban.

Tersangka dengan sengaja menunjukkan sepasang kekasih sedang melakukan aktivitas seksual di ruang publik, Taman Udayana, sehingga korban menjadi kaget.

"Akhirnya korban ketakutan dan dia menangis.

Nangisnya korban itu kemudian dijadikan sebagai cara si pelaku untuk membawa korban berpindah tempat.

Jadi yang awalnya ngobrol di bagian depan (jogging track) di pinggir jalan banget, akhirnya diajak pindah ke belakang yang sepi tidak ada orang, tidak ada cctv," tuturnya.    

Halaman
123
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved