Orang Hilang
Puluhan Nelayan Terjebak Ombak Tinggi Lemas Kelaparan, Keluarga Minta Bantuan
74 orang nelayan pun terjebak di lokasi tersebut dan tak bisa kembali ke rumah masing-masing.3 nelayan diantaranya hilang akibat tercebur di laut.
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Badai melanda di salah satu wilayah perairan Indonesia.
Badai tersebut membuat ombak di perairan tersebut meninggi setinggi 5 meter.
Ombak ini menghantam jembatan bekas dermaga tambang pasir besi PT Sumber Baja Prima (SBP) di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Rabu, (16/10/2024).
Akibatnya, 74 orang nelayan pun terjebak di lokasi tersebut dan tak bisa kembali ke rumah masing-masing.
3 nelayan diantaranya hilang akibat tercebur di laut.
Upaya pencarian pun masih terus dilakukan terhadap orang yang hilang ini, sedangkan 71 nelayan lainnya masih terjebak di lokasi tersebut dikarenakan ombak masih tiggi untuk dilakukan penyelamatan.
Tim SAR dan aparat kepolisian pun lantas turun tangan untuk mencari tiga nelayan yang hilang
"Jadi kita masih menunggu gelombang reda dan kita bisa evakuasi memakai kapal nelayan di sana," ujar AKP Tenda kepada Tribun di kantornya dikutip dari TribunJabar, Kamis (17/10/2024).
Tim SAR juga berencana akan menggunakan kapal yang ukuranya lebih besar jika puluhan nelayan itu tidak dapat diselamatkan menggunakan kapal nelayan.
Kelaparan
Jiman, seorang nelayan yang terjebak di ujung jembatan milik PT SBP mengungkap kondisi puluhan nelayan.
Jiman mengaku ia dan puluhan nelayan masih berupaya bertahan hidup dengan mengkonsumsi makanan seadanya.
Terdengar suara Jiman seperti orang lemas, ia mengaku saat ini hanya bisa mengkonsumsi daun singkong karena stok makanan sudah habis.
"Saya makan daun ubi (singkong), yang lain juga sama, soalnya kan ubinya tadi sudah habis, air bersih ada sisa sedikit, kita pakai sedikit-sedikit," ujar Jiman via telepon kepada Tribun.
Jiman menjelaskan, ia bersama tiga orang rekannya memilih mengamankan diri di area ujung jembatan yang terbuat dari beton seperti lapang.
"Kita kelaparan di sini, saya bertahan kan di ujung jembatan ada kaya lapangan, saya diam di situ," ucap Jiman.
Sampai kemarin sore, Jiman mengatakan, belum ada tim SAR yang datang ke ujung jembatan karena kondisi gelombang yang masih tinggi.
"Kita butuh makanan, gelombang masih tinggi, jadi belum ada yang bisa ke tengah. Ingin segera dievakuasi ke darat, kita berupaya seadanya agar bisa bertahan," ucap Jiman.
Makan Dua Suap
Nurjanah (45) warga Kampung Babakan Sirnasari, Desa Wangunjaya, Kecamatan Agrabinta, Cianjur, hanya bisa pasrah menunggu suami dan anaknya yang turut terjebak gelombang tinggi.
Ihin dan Ijal, suami dan anak Nurjanah masih berada di ujung jembatan yang terputus akibat dihantam gelombang tinggi.
Nurjanah mengatakan, suami dan anaknya pamit dari rumah untuk mancing di jembatan dermaga bekas tambang pasir besi tersebut, Selasa (15/10/2024) sore.
Sekira pukul 03.00 WIB, Rabu (16/10/2024) dini hari, Nurjanah mendapatkan kabar dari suaminya bahwa di lokasi terjadi gelombang pasang.
"Kemarin sore dia pamit mau mancing ke dermaga, udah kebiasaannya dia sering mancing, sekarang terjebak bersama rekan-rekannya di dermaga sana. Saya telepon semalam jam 3 itu katanya airnya udah naik, mau pulang katanya gak bisa, kejebak mah, katanya gitu," ujar Nurjanah, kemarin.
Nurjanah mengatakan, suami dan anaknya bersama puluhan nelayan lain saat ini kelaparan di ujung jembatan yang terputus tersebut.
"Dia sekarang membutuhkan bantuan dari pemerintah, tolong, mohon kepada petugas agar segera membantu suami saya dan anak saya, bersama kawan-kawannya karena mereka sudah kehabisan makanan, mereka kelaparan," ucap Nurjanah.
"Barusan aja saya tanya (lewat telepon) pak udah makan apa belum, katanya udah cuman dua suap semuanya, karena makanannya, persediaannya semua udah habis," jelasnya.
Nurjanah menjelaskan, suaminya memang terbiasa mancing di jembatan dermaga tersebut.
Namun, baru kali ini suaminya mengalami peristiwa terjebak gelombang pasang karena jembatan terputus.
"Itu airnya gak reda-reda itu ombaknya, putus jembatannya, memancing sering sih, tapi gak pernah kaya gini, baru kali ini, banyak 71 bersama suami saya itu katanya," kata Nurjanah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 71 Nelayan Terjebak di Jembatan Dermaga Tambang Pasir Sukabumi, 3 Orang Hilang Tercebur ke Laut
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.