SMK Kesehatan Digembok

Total 277 Siswa dan 38 Guru Terdampak Sengketa Lahan SMK Bina Bakti Nusantara Gorontalo

Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di sekolah ini harus terhenti dan dialihkan ke pembelajaran online.

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
gMaps
SMK Kesehatan Gorontalo via google Maps. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Sebanyak 277 siswa dan 38 guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bina Bakti Nusantara Gorontalo menjadi korban konflik sengketa lahan yang berkepanjangan.

Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di sekolah ini harus terhenti dan dialihkan ke pembelajaran online.

Puluhan guru yang terdampak terdiri dari delapan guru berstatus PNS, tiga honorer yang dibantu oleh Pemprov Gorontalo, serta 24 guru yayasan dan tiga honorer sekolah.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pendidikan Provinsi Gorontalo, Rusli Nusi, turut menyoroti permasalahan ini.

Ia mendesak pihak yayasan SMK Kesehatan agar memprioritaskan nasib siswa dan guru di tengah konflik yang terjadi.

“Kami menyayangkan penutupan sekolah yang mengganggu proses belajar mengajar. Meski ini konflik internal keluarga yayasan, kami berharap kejelasan bagi para siswa dan guru bisa segera diperoleh,” ujar Rusli, Rabu (18/9/2024).

Rusli menegaskan, pihaknya tidak ingin terlalu jauh mencampuri urusan internal yayasan.

Namun, ia menekankan bahwa nasib siswa dan guru harus menjadi prioritas utama, terutama bagi siswa kelas XII yang sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir.

Konflik yayasan ini, jelas Rusli, bermula dari pergantian pengurus yayasan yang didirikan oleh Yetty Lamadlauw berdasarkan Akta Nomor 15 Tahun 2010.

Namun, susunan kepengurusan tersebut diubah melalui Akta Nomor 43 pada 2 November 2021, tanpa melibatkan Yetty Lamadlauw.

“Sengketa ini kemudian bergulir ke Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi hingga ke Mahkamah Agung, yang akhirnya menolak permohonan pihak penggugat. Ini berarti Ibu Yetty sebagai pendiri yayasan memenangkan sengketa ini,” kata Rusli.

Ia juga mengajak semua pihak yang terlibat, termasuk keluarga ahli waris, untuk memikirkan kepentingan siswa dan guru, khususnya terkait ujian kelas XII yang semakin dekat.

Sekolah Kembali Buka

Setelah hampir dua pekan disegel, SMK Kesehatan Bakti Nusantara Gorontalo akhirnya dipastikan akan kembali dibuka pada Senin, 23 September 2024.

Keputusan ini diambil setelah dialog intensif antara pemilik lahan, orang tua murid, dan komite sekolah, yang digelar pada Kamis (19/9/2024).

Dialog tersebut berlangsung di salah satu ruangan sekolah SMK Kesehatan, yang berlokasi di Jalan Bali III, Kelurahan Pulubala, Kota Gorontalo.

Sufri Lamadlauw, penguasa lahan yang bertindak atas dasar putusan Pengadilan Negeri (PN) Gorontalo, menyatakan keprihatinannya atas terhentinya proses pembelajaran tatap muka selama hampir dua pekan.

Namun, ia juga mengakui bahwa sengketa lahan yang terjadi tidak bisa dihindari.

“Saya merasa tidak tega melihat anak-anak tidak belajar selama dua pekan, tetapi masalah lahan ini juga perlu diselesaikan,” ungkap Sufri dalam dialog tersebut.

Belasan orang tua murid turut hadir dalam pertemuan ini, menyampaikan keluh kesah mereka terkait penutupan sekolah yang berdampak pada pendidikan anak-anak mereka.

Mereka berharap agar Sufri bisa segera mengakomodasi kepentingan para siswa dengan membuka kembali akses ke sekolah.

Setelah melalui diskusi panjang, akhirnya semua pihak mencapai kesepakatan untuk membuka kembali SMK Kesehatan pada hari Senin mendatang.

"Telah terjadi kesepakatan hari ini antara orang tua dan penguasa lahan, dan proses pembelajaran akan dimulai pada Senin, 23 September 2024," jelas Rulianto Podungge, perwakilan dari komite sekolah.

Informasi tersebut langsung disampaikan kepada seluruh orang tua siswa dan tenaga pengajar SMK Kesehatan Bakti Nusantara Gorontalo.

Para orang tua terlihat sangat senang dengan keputusan tersebut, dan dalam waktu dekat mereka berencana mendatangi pihak terkait untuk mempercepat proses pembebasan lahan yang masih dalam sengketa.

Selama dialog berlangsung, situasi tetap kondusif berkat kehadiran petugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas dari Kelurahan Pulubala, yang turut mengamankan jalannya pertemuan.

Dengan tercapainya kesepakatan ini, diharapkan para siswa SMK Kesehatan dapat segera kembali ke kelas dan melanjutkan kegiatan belajar mengajar tanpa hambatan. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved