Gorontalo Memilih
Pakai Tronton, Paslon Wahyudin dan Abdillah Daftar Pilkada Boalemo Gorontalo di Injury Time
Dengan penuh semangat, mereka mengantar berkas pendaftaran sambil diiringi dukungan besar dari masyarakat yang memadati jalanan.
Penulis: Nawir Islim | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Boalemo, Wahyudin Lihawa dan Abdillah Alhasni, secara resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Boalemo pada Kamis malam (29/8/2024).
Dengan penuh semangat, mereka mengantar berkas pendaftaran sambil diiringi dukungan besar dari masyarakat yang memadati jalanan.
Sebelum menuju KPU, Wahyudin dan Abdillah menggelar dua kali orasi politik yang menggugah semangat pendukung.
Pertama, di Posko Pemenangan di Desa Lamu, dan yang kedua di Bundaran Tugu Jagung, Kecamatan Tilamuta.
Dalam orasi tersebut, mereka menegaskan komitmen untuk membawa perubahan signifikan bagi Kabupaten Boalemo.
Pasangan ini, yang diusung oleh tiga partai koalisi yaitu PPP, Perindo, dan Gelora, hadir dengan identitas yang kuat.
Mereka mengenakan pakaian kotak-kotak dan peci hitam yang ikonik, simbol persatuan dan tekad mereka untuk membenahi Boalemo.
Dengan jargon “WA Jo” (Wahyudin Abdillah Jo), keduanya menaiki mobil tronton yang dilengkapi sound system, diiringi oleh ratusan bentor (becak motor) yang berbaris sepanjang dua kilometer.
Wahyudin Lihawa, calon Bupati Boalemo, menegaskan bahwa Boalemo masih membutuhkan banyak perbaikan, terutama dalam infrastruktur.
“Boalemo ini adalah salah satu kabupaten tertua di Provinsi Gorontalo, tapi masih banyak hal yang harus dibenahi. Kami hadir di sini untuk merealisasikan perubahan itu,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Lebih lanjut, Wahyudin menyoroti potensi besar sumber daya manusia di Boalemo yang harus diprioritaskan, terutama tenaga honorer seperti guru dan tenaga medis.
“Mereka bekerja keras dan seharusnya mendapatkan hak yang sesuai. Ini adalah salah satu fokus kami,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Wahyudin juga menegaskan bahwa jika terpilih, mereka tidak akan bekerja sendiri dalam membangun Boalemo.
“Jika kami diberikan mandat oleh rakyat, kami akan bekerja sama dengan semua pihak, termasuk kompetitor kami, untuk membenahi Boalemo,” kata Wahyudin dengan bijak.
Mengakhiri pidatonya, Wahyudin yang juga merupakan dosen di Universitas Indonesia, meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Boalemo.
“Yang paling penting adalah doa dan dukungan dari masyarakat, karena tanpa kepercayaan mereka, kami tidak bisa berdiri di sini,” pungkasnya dengan penuh harap.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.