Gorontalo Terkini
Warga Kampung Bugis Kota Gorontalo Tanam Pisang di Tengah Jalan Sebagai Ungkapan Protes
Pada Selasa sore, 13 Agustus 2024, sekitar pukul 16:00 Wita, warga setempat menanam tiga pohon pisang di tengah jalan yang penuh lubang dan genangan a
Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Warga Kelurahan Bugis, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, menyuarakan kemarahan dan kekecewaan mereka terhadap kondisi jalan berlubang di Jl Tribrata dengan cara unik.
Pada Selasa sore, 13 Agustus 2024, sekitar pukul 16:00 Wita, warga setempat menanam tiga pohon pisang di tengah jalan yang penuh lubang dan genangan air.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas lambatnya respons pemerintah terhadap masalah jalan yang telah menyebabkan banyak kecelakaan.
Farid Karim, seorang warga setempat yang berusia 35 tahun, mengungkapkan bahwa jalan berlubang tersebut telah menjadi penyebab banyaknya kecelakaan lalu lintas di kawasan tersebut.
Baca juga: Totok Bachtiar Akan Segera Gelar Rapat Perdana DPRD Kota Gorontalo, Susun Tatib dan Kode Etik
Salah satu insiden yang membuatnya merasa iba adalah ketika seorang ibu pedagang kue terjatuh di jalan yang berlubang, hingga dagangannya hancur dan tak bisa dijual.
"Pernah satu kali ibu pedagang kue terjatuh di situ, semua kuenya rusak, tidak bisa dijual lagi. Kan bikin kasihan," ungkap Farid kepada TribunGorontalo.com, Selasa (13/8/2024).
Farid menjelaskan bahwa masalah jalan berlubang ini tidak hanya berbahaya bagi pengendara, tetapi juga mengganggu kenyamanan warga sekitar.
Saat musim hujan, lubang tersebut dipenuhi genangan air, sementara saat kemarau, debu dari jalan yang rusak berterbangan hingga masuk ke rumah-rumah warga, termasuk rumah Farid sendiri.
"Begini kalau hujan, lubangnya berair. Kalau panas, berdebu," tambahnya, menggambarkan kondisi yang dihadapi warga sehari-hari.
Baca juga: Dukungan Gerindra Mantapkan Langkah Saipul-Iwan di Pilkada Pohuwato 2024
Debu yang berterbangan ini tidak hanya mengotori rumah-rumah, tetapi juga berisiko terhadap kesehatan warga, terutama jika terpapar dalam jangka waktu lama.
Menurut Farid, lubang di Jl Tribrata ini sudah ada sejak tahun 2020, saat masa pandemi COVID-19.
Warga sempat berupaya menimbun lubang tersebut, namun seiring waktu, timbunan itu kembali hilang, dan jalan kembali berlubang seperti semula.
Kondisi ini semakin membuat warga geram, terutama karena pihak pemerintah pernah datang, melakukan pengukuran, dan menjanjikan perbaikan yang hingga kini belum terealisasi.
"Dorang (mereka) cuma datang saja terus ba ukur-ukur. Hasil tidak ada, ini masih berlubang," keluh Farid.
Setelah aksi penanaman pohon pisang tersebut, pihak pemerintah turun ke lapangan untuk menggali informasi dari warga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Pohon-pisang-ditanam-di-tengah-jalan-Kampung-Bugis-Kota-Gorontalo-Selasa-1382024.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.