Berita Boalemo

Dana Pendidikan Rp 21 Miliar di Boalemo Gorontalo tak Cair, Ternyata Gara-gara Ini

Hal ini merujuk pada Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 15/KM.7/2024 mengenai perpanjangan batas waktu penyampaian dokumen pers

Penulis: Nawir Islim | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Nawir Islim, TribunGorontalo.com
Rapat dengar pendapat (RDP) DPRD Boalemo, Gorontalo, Senin (05/8/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo – Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo hangus setelah tidak terpenuhinya persyaratan yang ditetapkan.

Hal ini merujuk pada Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 15/KM.7/2024 mengenai perpanjangan batas waktu penyampaian dokumen persyaratan penyaluran DAK fisik Tahun Anggaran 2024.

Menurut keputusan tersebut, Kementerian Keuangan memberikan perpanjangan waktu hingga 31 Juli 2024 untuk penyampaian dokumen persyaratan DAK.

Baca juga: Sosok Saddam Musawir, Mahasiswa Magister Universitas Negeri Gorontalo Peraih IPK 4.00

Namun, Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo gagal memenuhi batas waktu yang ditentukan.

Daud Dukalang, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Boalemo, mengungkapkan hal ini dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD Boalemo pada Senin (5/8/2024).

"Ketidaktersediaan pengelola anggaran dan pejabat pembuat komitmen, serta berbagai faktor lainnya, membuat kami tidak dapat menyelesaikan persyaratan DAK tepat waktu," jelas Daud.

Menanggapi situasi ini, Rahmat Biya, PJ Sekretaris Daerah Boalemo, mengonfirmasi bahwa DAK tersebut memang tidak terealisasi.

"Kami mengakui hal ini dan sedang melakukan pembicaraan dengan pimpinan DPRD di Jakarta untuk mencari solusi," katanya.

Pemerintah Daerah Boalemo telah berupaya untuk meminta perpanjangan masa pemenuhan persyaratan DAK kepada pemerintah pusat.

PJ Bupati Boalemo, Sherman Moridu, juga tengah mencari solusi untuk mendapatkan perpanjangan tersebut.

Sebagai respons terhadap masalah ini, DPRD Kabupaten Boalemo mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan menghadirkan kontraktor-kontraktor yang terlibat.

Para kontraktor mengeluhkan ketidakrealisasian DAK yang mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan.

Ato Savana, salah satu kontraktor, mengecam Dinas Pendidikan Boalemo.

"Kami merasa dirugikan karena proyek yang dijanjikan tidak terealisasi. Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, akan berdampak pada kerugian yang lebih besar dan mengganggu sektor pendidikan di Kabupaten Boalemo," ujarnya.

Ato juga menyatakan bahwa dana DAK seharusnya digunakan untuk pembangunan sarana pendidikan yang penting.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved