Human Interest Story
Cerita Nurhayati, Penjual Rujak di Jalan Sudirman Gorontalo Ungkap Omzet hingga Jutaan Rupiah Sehari
Nurhayati Abjul (50) pedagang rujak di Jalan Jenderal Sudirman Kota Gorontalo berbagi cerita. Kendatipun jalanan gersang, Nurhayati memilih berjualan
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Nurhayati Abjul (50) pedagang rujak di Jalan Jenderal Sudirman Kota Gorontalo berbagi cerita.
Kendatipun jalanan gersang, Nurhayati memilih berjualan rujak di tempat itu.
Wanita paruh baya itu mengaku nyaman karena ia tak lagi berurusan dengan Satpol PP.
"Sudah biasa (di panas matahari). Bahkan sebelum di sini, kita pernah berjualan dan digusur Satpol PP," ucap Nurhayati saat ditemui TribunGorontalo.com, Kamis (2/8/2024).
Siang itu, rujak buah Nurhayati cukup laris. Satu per satu pembeli bergantian datang. Mereka rela panas-panasan menunggu pesanan.
"Pesan satu ya bu, pake apa itu, gula merah?," kata seorang pembeli sambil menunjuk rujak buah miliknya.
“Kalau yang ini, Gohu, ada gula merahnya juga,” jawab Nurhayati.
Rujak gohu dijual Nurhayati seharga Rp10 ribu.

Baca juga: Cerita Nani Mohu, Pedagang Kaki lima di Kawasan Jalan GORR Gorontalo
Peminatnya pun tak Gorontalo saja. Menurut Nurhayati, warga Manado sempat membeli rujak buatannya.
"Iya, apalagi pernah ada orang dari Manado, ada yang datang," tuturnya.
"Banyak orang-orang Manado yang ke sini. Mereka hobi itu yang gohu. Luar bisa, mereka minta pakai sambal rica yang banyak," ungkapnya.
Rujak Nurhayati tak jarang diborong pembeli. Ia bahkan menyediakan buah cadangan.
Karena itu, Nurhayati bisa meraup omzet Rp1 juta lebih dalam sehari.
"Kecuali kalau musim hujan, tidak akan habis. Kalau lagi ramai bisa lebih dari Rp1 juta per hari. Paling sedikit itu Rp 800 ribu," ucapnya.
Nurhayati mengungkapkan usaha ini digeluti suaminya, Mas Roy, sejak 2016.
Mas Roy, kata Nurhayati, sering berjualan menggunakan motor. Ia membawa kas tempat rujak buah.
Setiap hari mulai pukul 03.00 Wita, Nurhayati dan suami mulai berkemas.
Mereka menyiapkan rujak buah sebanyak 300 mika. Lalu pukul 07.00 Wita, keduanya berkeliling di Kota Gorontalo.
Setiap sekali dalam sepekan, Roy berjualan di Gorontalo Utara. Roy menyisir kantor-kantor hingga tempat ramai.
"Satu hari dalam seminggu, jualan di sana. Tidak tentu, kadang minggu ini Senin, minggu depannya lagi Selasa. Selanjutnya lagi Rabu," kata dia.
Hingga akhirnya Roy digantikan Nurhayati.
Nurhayati menjual rujak berbagai varian.
"Ada rujak colo, saus kacang, gula merah dan rica. Rujak siram, gohu original dengan gula merah, dan asinan original dengan gula merah," bebernya.
(TribunGorontalo.com/Faisal)
Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.