BREAKING NEWS: Gedung SMPN 9 Gorontalo di Leato Tertimpa Pohon hingga Ruang Guru Ambruk

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Sebuah pohon besar tumbang dan menimpa gedung SMPN 9 Kota Gorontalo, Selasa dini hari (23/7/2024).

Sebagai informasi, SMPN 9 Kota Gorontalo berada di Kelurahan Leato, Kecamatan Dumbo Raya. Kejadian pohon tumbang terjadi pagi buta.

Beruntung, saat kejadian guru dan murid belum berada di lokasi, sehingga tidak menyebabkan korban. 

Adapun pohon tumbang diduga lantaran wilayah Gorontalo dilanda hujan deras beserta angin kencang sejak Selasa dini hari. 

Video kondisi gedung kepala sekolah dan tata usaha yang ambruk, viral di media sosial dibagikan oleh seorang guru. 

"Kondisi sudah jadi begini. Rubuh!" kata perekam video 28 detik tersebut. 

Belum diketahui identitas pelapor, namun diduga ia merupakan pegawai atau guru di sekolah tersebut lantaran ia yang pertama ada di lokasi. 

Dalam video tersebut, tampak pohon tepat menimpa sebuah ruangan berukuran nyaris 5x5 meter tersebut.

Ada sebuah set sofa berada di tengah ruangan. Diduga, ini adalah kursi para guru duduk menerima tamu maupun bersantai setelah lelah mengajar.

Namun yang bikin shock sang perekam, bahwa sebuah pohon besar itu jatuh tepat di tengah kursi. 

Jika membayangkan ada guru yang sedang duduk di sofa saat kejadian berlangsung, dipastikan akan ada guru yang dilarikan ke rumah sakit. 

"Alhamdulilah kejadiannya pagi-pagi ini belum ada guru di dalam. Kalau ada guru, tidak tahu apa yang akan terjadi," kata sang perekam. 

Sementara itu, melalui video itu, perekam sempat memperlihatkan kerusakan gedung sekolah tersebut. 

Atap seng berlapis plafon tripleks hancur, tembus hingga menimbulkan lubang menganga nyaris 2x1 meter. 

"Pohon besar ini yang roboh ke sini," kata perekam sambil memperlihatkan kerusakan yang menimbulkan lubang besar. 

Hingga berita ini dimuat, BPBD Kota Gorontalo mengaku tengah meluncur ke lokasi. 

Belum diketahui apakah sekolah akan diliburkan setelah insiden ini. Namun yang pasti, kejadian pohon tumbang menyebabkan trauma pada siswa maupun guru. (*)