Menolak Dicopot, Seorang Kades di Boalemo Gorontalo Ancam Warga hingga Ajak Duel Sajam

TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo -- Seorang kepala desa (kades) di Boalemo, Gorontalo meresahkan warga setempat. Gara-gara ia mulai mengancam hingga mengajak duel pakai senjata tajam (sajam).

Karena itu, warga pun kembali melancarkan aksi demonstrasi (demo) di depan kantor Bupati Boalemo siang tadi, Jumat (18/7/2024). 

Sebelumnya, aksi yang sama juga telah dilakukan oleh warga pada Kamis lalu, 04 Juli 2024. 

Warga hanya meminta agar kades yang saat memimpin desanya, dicopot.

Apalagi, setelah demo pertama, sang kades mulai melancarkan aksi teror ke warga. 

Hal ini disampaikan oleh Rahman Kaduango salah satu korban dari kelakuan oknum kepala desa tersebut.

"Kami diancam, bahkan hingga main fisik, tapi tentunya kami tidak bisa melakukan perlawanan, karena kami hanya masyarakat biasa," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com siang tadi.

Rahman juga menyatakan bahwa dirinya jadi bulan-bulanan oknum kepala desa itu karena pelaporannya di Polres dan juga Pemda Boalemo.

"Dia bilang kalau dia dipecat, dia siap untuk baku potong (duel sajam)," ujarnya.

Ada banyak laporan yang diajukan masyarakat, mulai dari dugaan korupsi, pengancaman, hingga penganiayaan yang dilakukan oleh kades tersebut.

Di sela-sela demo tersebut, ada masyarakat yang sudah mulai resah dan mengatakan akan boikot kantor desa dan akan lakukan perlawanan kepada oknum kades, jika tidak ada tindakan dari pemerintah daerah.

"Kalau tidak ada ketegasan dari pemerintah, maka jangan salahkan kami jika ada pertumpahan di desa kami," ujar masyarakat.

Terakhir, masyarakat mengharapkan adanya tindak lanjut dari pihak berwajib untuk menangani kasus tersebut.

Di sisi lain, menanggapi hal ini, Rahmat Biya, selaku PJ Sekretaris Daerah Boalemo memberikan tanggapannya.

"Tentu hal ini telah menjadi atensi kami, tapi kami tetap mengacu kepada undang-undang yang berlaku, pemerintah tetap harus menunggu putusan dari aparat hukum dan akan kembali dikaji oleh pemerintah daerah," ungkapnya.