Longsor Tambang Emas Suwawa
Masyarakat Suwawa Timur Gorontalo Salat Gaib, Doakan Korban Longsor Tambang Suwawa
Masyarakat di Desa Pangi, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango melaksanakan salat gaib pada Jumat (12/7/2024).
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Masyarakat di Desa Pangi, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango melaksanakan salat gaib pada Jumat (12/7/2024).
Puluhan jemaah terdiri tim gabungan pencarian korban longsor juga turut salat gaib di Masjid Darul Ikhlas, Desa Pangi.
Jemaah tumpah rumah hingga teras masjid.
Adapun salat gaib dilaksanakan seusai salat Jumat.
Pada kesempatan itu, Helmi Podungge bertindak sebagai imam.
Ketua MUI Bone Bolango ini memanjatkan doa untuk korban bencana longsor tambang emas di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango.
Sebelumnya juga dalam khotbah sholat Jumat, sang khotib, membawakan khutbah membahas tentang sumber daya alam.
Isi dari khotbahnya itu merujuk pada perintah Allah SWT, yang memerintahkan manusia untuk senantiasa menjaga lingkungan.
Lingkungan menjadi tonggak hidup manusia, sehingga perlu bagi siapapun untuk menjaganya agar tetap lestari.
Hal itu pun juga dijabarkan dalam sabda-sabda Nabi Muhammad SAW.
Puncaknya, khotib memanjatkan doa memohon Provinsi Gorontalo terhindar dari segala malapetaka dan bencana.
Baca juga: Update Korban Tewas Akibat Longsor Tambang Suwawa Gorontalo, Jumat 12 Juli 2024 Pukul 17.00 Wita
Diketahui longsor terjadi di area tambang emas ilegal pada Sabtu (6/7/2024) malam hingga Minggu (7/7/2024) dini hari Wita.
Lokasi kejadian berada di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Berjarak sekira 50 kilometer dari ibu kota Provinsi Gorontalo.
Kepala Desa Tulabolo, Kambang Maku, mengatakan, longsor diawali banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur desa tersebut.
Hingga Kamis 11 Juli 2024, jumlah korban meninggal tercatat 23 orang. Sebanyak 93 orang selamat dan 29 orang dalam pencarian.
Sebagian korban dievakuasi menggunakan helikopter milik Polri.
Evakuasi korban melibatkan tim dari Basarnas bersama puluhan polisi dan prajurit TNI serta relawan.
Proses evakuasi terkendala karena sulitnya akses kendaraan bermotor mencapai lokasi longsor.
Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.