Viral Nasional
Aksi Warga jadi Sorotan, Patungan Rp 166 Juta untuk Cor Jalan Rusak
Video yang diunggah oleh akun Instagram @pekalonganinfo menunjukkan warga yang ramai-ramai mengecor jalan yang rusak.
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM – Warga di Pekalongan menjadi sorotan setelah aksi patungan mereka untuk memperbaiki jalan rusak viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di RT 002 RW 008, Dukuh Mekaragung, Desa Kebonagung, Kajen, Kabupaten Pekalongan.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @pekalonganinfo menunjukkan warga yang ramai-ramai mengecor jalan yang rusak.
Baca juga: Santriwati Dinikahi Siri Pengasuh Ponpes Tanpa Izin, Ayah Lapor Polisi
Salah seorang warga, berinisial B (50), mengungkapkan bahwa perbaikan jalan ini menelan anggaran hingga Rp 166 juta.
Jalan yang akan diperbaiki memiliki panjang 250 meter dan lebar 4 meter.
Dana sebesar itu murni dari hasil patungan warga yang merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah desa dalam hal perbaikan infrastruktur.
"Masyarakat kecewa dan warga sepakat untuk memperbaiki jalan dengan sistem swadaya. Karena warga merasa kurang diperhatikan dalam pembangunan," kata B.
Pengecoran jalan ini dijadwalkan berlangsung mulai 22 Juni hingga 14 Juli 2024.
Selama proses perbaikan, jalan akan ditutup oleh warga selama kurang lebih tiga minggu.
B menceritakan bahwa sebelumnya warga sepakat untuk tidak membayar iuran saat ada acara ruwatan bumi, memilih untuk mengalihkan dana tersebut untuk perbaikan jalan.
"Kami kompak sedukuh enggak mau bayar karena ada kebutuhan lebih penting daripada urusan ruwat bumi," tambahnya, mengutip Kompas.com.
Sementara itu, warga lainnya, Anto, menyatakan bahwa warga ikhlas untuk patungan demi perbaikan jalan ini.
Menurutnya, jalan yang baik sangat penting untuk mobilitas warga dan pertumbuhan ekonomi lokal.
"Jalan itu kan penting. Sangat membantu dalam tumbuh kembang perekonomian. Tapi kami tidak diperhatikan, makanya kami sepakat untuk melakukan aksi swadaya pengecoran jalan," kata Anto, dikutip dari Tribun-Pantura Senin (24/6/2024).
Anto juga mengungkapkan kekecewaan warga karena dana desa yang diterima setiap tahun lebih dari Rp 1 miliar tidak digunakan untuk memperbaiki jalan di desanya.
"Warga juga ada yang bilang, kalau kades siap memberikan dana talangan untuk biaya pengecoran," ungkapnya.
Namun, warga menolak keras tawaran tersebut karena merasa selama ini tidak diprioritaskan dalam program pembangunan desa.
Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat (Kaur Kesra) Desa Kebonagung, Sutarjo, menjelaskan bahwa jalan yang dicor warga adalah milik pribadi seorang warga Kota Pekalongan bernama Hamzah.
Hal ini menyebabkan pemerintah desa tidak bisa menggunakan dana desa untuk pengaspalan jalan tersebut.
"Kita bukan mengabaikan, tapi memang jalan yang dicor sekali lagi tidak bisa memakai dana desa untuk perbaikan," terangnya.
Sutarjo juga menambahkan bahwa jalan tersebut merupakan akses vital bagi warga perumahan, namun Pemdes sudah beberapa kali membantu melakukan pengaspalan di area lain yang tanahnya milik pengembang.
"Di area tersebut memang ada perumahan. Pernah Pemdes melakukan pengaspalan karena pihak pengembang sudah tidak ada lagi di mana posisinya," jelasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.