Human Interest Story
Jualan 55 Porsi Pangsit Setiap Hari di Gorontalo, Jordik Kirim Rindu dan Uang untuk Anak di Jember
Jordik dengan gerobaknya yang masih penuh, berjalan menembus derasnya hujan siang tadi, Minggu (26/5/2024).
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM -- Hujan deras yang mengguyur Kota Gorontalo tak menyurutkan niat Jordik, penjual pangsit asal Jember, Jawa Timur.
Jordik dengan gerobaknya yang masih penuh, berjalan menembus derasnya hujan siang tadi, Minggu (26/5/2024).
Payung biru ia ikatkan ke gerobaknya. Sembari mendorong kereta, Jordik pasang mata dan teling.
Kedua indranya ini berguna untuk mendengar dan melihat pelanggan di kala hujan deras.
Jordik memutuskan merantau ke Gorontalo berdasarkan ajakan adiknya. Tercatat, sudah lebih dari sebulan ia di Gorontalo.
Harapannya hanya satu, bisa menghasilkan uang yang cukup dikirim ke istri dan satu anaknya di Jember.
Kepada TribunGorontalo.com, Jordik bercerita jualan Bakpau di kampung halamannya. Modal yang tidak seberapa membuatnya kerap rugi.
Akhirnya, berbekal informasi dari adiknya yang sudah enam tahun di Gorontalo, Jordik meninggalkan kampung halaman.
Sehari-hari, Jordi jualan pangsit milik 'bos besar'. Dalam sehari, Jordik membawa 55 porsi pangsit. Jika ludes terjual, omsetnya capai Rp 550 ribu.
Namun, dari omset tersebut, ia hanya mendapatkan komisi sebesar 30 persen atau Rp 165 ribu.
"Itupun kalau laku semua. Jika kurang ya berapa omsetnya, tinggal dipotong 30 persen, itu penghasilan saya," kata Jordik saat ditemui di kawasan kantor TribunGorontalo.com, Jl Jaksa Agung Suprapto, Kota Gorontalo.
Beruntung kata Jordik, ia mampu menjual lebih dari separuh target yang ia bawa. Rata-rata setiap hari mampu menerima komisi sebesar Rp 100 ribu.
Jika berjualan setiap hari, artinya kini ia mampu mengumpulkan komisi setiap bulan minimal Rp 3 juta. Jumlah ini nyaris sama dengan angka UMP Gorontalo tahun 2024.
"Penghasilan saya di sini sekitar 3 juta per bulan. Tapi bulan ini, saya harus mengembalikan pinjaman uang dari adik saya yang membawanya ke Gorontalo. Jadi, saya harus lebih hemat dan bekerja lebih keras lagi," katanya.
Jordin mengaku jika anak dan istrinya hanya berharap dari uang bulanan yang ia kirim dari Gorontalo. Ia berharap, bisa menghasilkan uang yang cukup.
Jordi sendiri tahun ini sudah berusia 36 tahun. Ia dua tahun lebih muda dari istrinya. Sementara anaknya, kini berusia 13 tahun.
"Anak saya sudah berusia 13 tahun. Sekarang sekolah SD," katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.