Human Interest Story
Kisah Lutfia Oli, Mahasiswi Gorontalo Raih Cuan Jutaan Rupiah per Bulan dari Live Streaming TikTok
Inilah cerita Ulfiyah Oli (22) yang biasa dikenal Fia, seorang live streamer Tiktok di Kota Gorontalo.
Penulis: Fernandes Siallagan | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Ulfiyah Oli (22) atau dikenal Fia bercerita tentang cara mendapatkan cuan melalui live streamer Tiktok.
Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo ini memanfaatkan waktu luang mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
Fia kerap siaran langsung (live streaming) melalui aplikasi TikTok.
"Kesibukan untuk berkuliah semakin sedikit ya. Hanya sekadar bimbingan untuk skripsi, jadi mengisi waktu lewat streaming," kata Fia kepada TribunGorontalo.com, Rabu (22/5/2024).
Ia mengatakan bahwa pekerjaan sampingannya ini cukup menjanjikan. Bagaimana tidak, hanya dengan bercerita di depan kamera, Fia mendapatkan uang begitu mudah.
Fia mengaku tak perlu menguras keringan berkerja. Hanya bermodalkan smartphone dan wii-fii, ia dapat menerima bayaran dari TikTok.
Kendala paling signifikan dalah sinyal buruk. Namun itu jarang terjadi.
"Nanti walau sudah dapat pekerjaan lain yang resmi, streaming ini nggak bakal saya tinggalkan. Lumayan penghasilannya," ungkapnya.
Dalam sebulan, Fia bisa meraup sekitar Rp 1,5 juta. Jumlah tersebut dinilai sudah cukup membiayai sewa indekos dan biaya hidup sehari-hari.
Fia menyebut dirinya kerap siaran langsung pada malam atau dini hari.
Menurutnya, kebanyakan penonton setianya berkerja di siang hari.
Ia pun mengubah jadwal live steaming pada malam hari. Sementara siang harinya ia beristirahat.
Kelopak matanya pernah bengkak dan memerah akibat terlalu lama siaran langsung di malam hari.
Kendati demikian, Fia yakin bakal mendapat pekerjaan tetap.
Fia mengungkapkan cita-citanya menjadi jurnalis sesuai bidang keilmuannya saat ini.
"Suka jadi jurnalis karena banyak relasi yang didapat, terus tahu info-info terbaru. Mungkin nanti setelah ada bekal," tandasnya.
Baca juga: Cerita Rahmatiah Azizatunnisa, Jemaah Calon Haji Termuda Kloter 10 di Gorontalo
Cerita Lainnya: Mahasiswa UNG Magang di Kantor DPR
Rahmat Aditya Mahmud, mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang magang di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Mahasiswa semester 6 Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) UNG ini memilih lokasi magang di DPR RI sebab dirinya ingin melihat secara langsung tata kerja dari anggota DPR RI.
Selain itu, dirinya juga ingin mempelajari secara langsung proses perancangan Undang-undang di DPR RI dan proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan.
"Karena saya latar belakangnya pendidikan bahasa inggris," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (11/5/2024).
Rahmat berharap dirinya bisa memotivasi mahasiswa lain di UNG untuk bisa magang ke kantor pemerintahan pusat untuk mempelajari proses sebuah keputusan diambil untuk masyarakat Indonesia.
Rahmat di DPR RI ditempatkan pada posisi Asisstant to MP's Expert di Komisi X DPR-RI sebagai Asisten tenaga ahli.
Kata Rahmat, di DPR terdapat 25 posisi Magang dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB) yang dibuka untuk mahasiswa. Tiap posisi memiliki persyaratan khusus.
"Misalnya untuk posisi yang saya tempati Asisstant to MP's Expert itu ada kualifikasi persyaratan prodi," lanjutnya.
Rahmat diberikan pembelajaran sekaligus pengalaman belajar mengenai mekanisme kerja, tugas dan fungsi anggota DPR RI.
Kata Rahmat, ada enam agenda wajib yang harus diikuti selama magang yakni kuliah umum, audiensi, magang, observasi, simulasi dan evaluasi.
Rahmat dan teman-teman lainnya juga pernah berkesempatan hadir dalam observasi secara langsung proses jalannya rapat Paripurna DPR RI, Rapat Kerja Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU).
"Rapat yang boleh kami ikuti hanya rapat yang terbuka untuk umum bukan rapat internal komisi atau fraksi yang bersifat tertutup," imbuhnya.
Rahmat pun mengungkapkan biaya selama menjalani magang MSIB di kantor DPR RI adalah gratis. Sebab ditanggung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristekdikti) RI.
Rahmat menuturkan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan pada saat mendaftar magang MSIB.
Selain itu, untuk tiket pesawat Gorontalo - Jakarta pun ditanggung oleh Kemendikbudristekdikti.
Lalu, biaya hidup selama tinggal di Jakarta ditanggung oleh Kemendikbudristekdikti.
Selain itu, hasil nilai dari magang MSIB ini akan dikonverensikan ke dalam 20 Satuan Kredit Semester (SKS) dengan persetujuan pimpinan program studi dan universitas.
Rahmat berharap, program MSIB terus dilanjutkan agar semakin banyak mahasiswa yang bisa merasakan secara langsung pembelajaran dan alur kerja di dunia kerja profesional.
"Harapannya bisa memotivasi teman-teman lain mahasiswa Provinsi Gorontalo untuk mengikuti program MSIB Kampus Merdeka Batch 7. Agar semakin banyak perwakilan dari Gorontalo yang magang di DPR atau magang di mitra MSIB lainnya melalui jalur MSIB ini," jelasnya.
Rahmat yakin dan percaya bahwa banyak mahasiswa di Gorontalo yang layak dan bertalenta menjadi peserta magang MSIB dan memiliki effort yang cukuo tinggi untuk bisa lolos magang MSIB.
"Saya yakin dan percaya banyak mahasiswa dari Gorontalo yang layak dan bertalenta untuk menjadi peserta magang MSIB, jika mereka bersungguh-sungguh," tuturnya.
Ikuti Saluran WhatsApp TribunGorontalo untuk informasi dan berita menarik lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.