Berita Viral
Viral Dua Kakek Saling Ejek Cacat Fisik Sampai Akses Jalan Kampung Ditutup
Dua kakek di Blora ribut, saling hina fisik sampai buat susah tetangga lainnya.
TRIBUNGORONTALO.COM — Dua kakek di Blora ribut, saling hina fisik sampai buat susah tetangga lainnya.
Dua kakek di Blora, Jawa Tengah menyulitkan tetangga mereka karena saling ejek, yang kemudian berujung pada pembangunan tembok yang menghalangi akses jalan bagi warga lain.
Awalnya, keduanya bertengkar setelah saling mengolok-olok tentang kecacatan fisik.
Suparman (60), dari Dukuh Gabusan, RT 02 RW 01, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, mengambil langkah ekstrem dengan membangun tembok yang melintang di jalan, menutup akses ke tiga rumah tetangganya.
Aksi ini menjadi perbincangan di media sosial TikTok setelah diunggah oleh akun @sempronk95.
Baca juga: Viral, Penonton Film Vina Sebelum 7 Hari Berteriak Histeris saat Asyik Nonton di Bioskop Palembang
Menurut Tarto (45), seorang perangkat desa, penutupan akses jalan terjadi dua kali, pertama pada hari Selasa (7/5/2024) sekitar pukul 14.00 dan yang kedua pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 10.00.
"Selasa, saya dapat laporan dari warga terkait penutupan akses jalan yang dilakukan oleh Suparman. Kemudian Rabu sudah diselesaikan di tingkat desa. Akhirnya sepakat tembok yang dibangun yang menghalangi akses jalan dibongkar," ujarnya, Senin (13/5/2024).
Namun, Tarto mengatakan bahwa Suparman melakukan aksi penutupan jalan yang kedua kalinya dengan membangun tembok melintang di tengah jalan.
Tarto berpendapat bahwa hasil dari penutupan akses jalan tersebut membuat kemarahan dari para warga memuncak.
"Nah yang viral itu kejadian hari Sabtu. Warga bingung kok tiba-tiba akses jalan ditutup kembali. Padahal sebelumnya sudah diselesaikan," tambahnya.
Baca juga: Viral, Terungkap Motif Pemuda Sukabumi Bunuh Ibu Kandung Sendiri Pakai Garpu Tanah
Kemudian pihak desa melakukan mediasi lagi di rumah Suparman dengan para warga pada Sabtu (11/5/2024) agar dapat menyelesaikan hal tersebut.
"Sayangnya, Suparman masih ngotot tidak mau membuka akses jalan yang ditutup. Warga emosi, sehingga mereka (warga) kompak menutup akses jalan yang dilalui Suparman," ungkapnya.
Dari kejadian ini menghasilkan tiga tembok dibangun melintang di jalan.
Suparman membangun tembok di belakang rumahnya dimana tembok tersebut menghalangi akses jalan tiga rumah warga.
Warga membangun dua tembok tambahan, satu di sebelah Utara dan yang lain dari arah Barat, yang dilintasi oleh Suparman.
Baca juga: Polisi Beberkan Fakta Lima Janda Sekap Pemuda Sumbar
"Pihak desa tidak mampu menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga dilakukan mediasi lanjutan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Pihak kepolisian melakukan mediasi, dan akhirnya, Sabtu sekira pukul 19.00, Suparman berkenan untuk membuka akses jalan," tuturnya.
Kronologi
Bambang Setyo Kunanto selaku Camat Jati mengatakan kronologi dari kejadian ini dikarenakan perseteruan antara Suparman dengan Ngadiyo (66), dimana diketahui dua tahun yang lalu keduanya sempat bercanda di warung kopi.
"Saat bercanda ada kata-kata yang saling menyinggung dengan saling mengejek cacat fisik. Selanjutnya keduanya sering cek-cok," ujar Bambang.
Rumah Suparman terletak di tepi jalan, dengan sebuah lorong di sisi sebelahnya yang berbatasan dengan tanah milik Ngadiyo di belakangnya.
Lorong itu kemudian ditutup dengan pondasi batu kumbung oleh Suparman dengan alasan bahwa tanah lorong tersebut adalah miliknya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Begal di Jambi, Korban yang Jadi Tersangka Kini Dibebaskan Polisi
Setelah berkomunikasi dengan perangkat desa dan babinkamtibmas, Suparman akhirnya membongkar pondasi tersebut pada Rabu, 8 Mei 2024.
Selama komunikasi tersebut, pengukuran dilakukan oleh perangkat desa.
Hasilnya menunjukkan bahwa lorong tersebut sebenarnya merupakan bagian dari tanah desa yang digunakan untuk Sekolah Dasar.
Maka dari itu, Suparman diarahkan untuk mengurus ulang di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Blora.
Namun, pada hari Sabtu, 11 Mei 2024, Suparman tidak pergi ke BPN. Sebaliknya, ia langsung membangun kembali pondasi dengan batu kumbung untuk menutup akses lorong di samping rumahnya.
"Selanjutnya perangkat desa bersama babinkamtibmas, babinsa, dan Kasi Trantib Jati memediasi untuk dibongkar tetapi ditolak oleh Suparman,"
"Hingga warga sekitar yang berkumpul merasa emosi juga melakukan pemblokiran atau penutupan jalan akses yg masuk depan rumah Suparman dari sebelah kanan dan kiri dengan pondasi batu kumbung," ungkapnya.
Baca juga: Uang Donasi Hasil Lelang Vespa Rp212 Juta Untuk Bangun Masjid, Fati: Semoga Jadi Amal Jariyah
Ketidakselesaian masalah tersebut mengakibatkan unit reskrim dan intel, dengan bantuan anggota lainnya bersama Kasi Trantib Kecamatan Jati, dan perangkat desa, datang ke rumah Suparman.
"Suparman dan keluarga diberikan masukan dan penjelasan sampai sekitar pukul 18.30 hingga akhirnya keluarga Suparman dengan kesadaran sendiri membongkar pondasi batu kumbung masuk lorong tersebut," ujarnya.
Setelah melihat pondasi lorong telah dibongkar, maka warga bergotong-royong untuk membongkar kembali pondasi di depan rumah Suparman, baik di sisi kanan maupun kirinya.
"Pihak keluarga Suparman berjanji tidak akan mengulangi menutup lorong tersebut dan pihak keluarga suparman tidak mau ke BPN Blora karena sudah sadar akan perbuatannya karena mendapatkan penjelasan dari Forkompimcam Jati," tuturnya. (*)
Baca juga: Kronologi Pria Aceh Dipotong Telinga Gara-gara Pinjam Uang Rp8 Juta Pakai Jaminan Mobil Rental
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Dua Kakek Lansia di Blora Saling Ejek Cacat Fisik Berujung Penutupan Akses Jalan Kampung, https://jateng.tribunnews.com/2024/05/14/viral-dua-kakek-lansia-di-blora-saling-ejek-cacat-fisik-berujung-penutupan-akses-jalan-kampung?_ga=2.165278207.1591229033.1715756851-1309887163.1715756851
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.