Human Interest Story

Cerita Abdul Karim Sopir Bus Dishub, Pernah Mengantar Wanita Hamil

Sejak pukul 6 pagi hingga 5 sore, Abdul Karim setia mengantarkan para penumpang, baik mahasiswa maupun masyarakat umum.

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Atika Otaha
Abdul Karim (29) sopir Bus Dishub Provinsi Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Di balik kemudi bus Dishub Provinsi Gorontalo dengan rute dari blok plan Ayula ke kampus 4 UNG, terdapat kisah inspiratif seorang pria bernama Abdul Karim.

Abdul Karim (29) dari jam 6 pagi hingga jam 5 sore. Penumpangnya tidak hanya dari kalangan mahasiswa, namun juga masyarakat umum.

"Ini bus untuk umum, jadi yang naik bus tidak hanya mahasiswa saja, tapi ada juga pegawai seperti dosen dan masyarakat biasa," ucap Karim pada TribunGorontalo.com, Rabu (24/04/2024).

Bagi penumpang umum dikenakan tarif Rp 5 ribu per orang dan pelajar Rp 2 ribu per orang.

Baca juga: Tak Sempat Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Mahfud MD Sebut Terlambat Tahu Undangan Acara

Penghasilan yang didapatkan Abdul sebagai sopir bus pemerintah sekitar 2,5 juta per bulan.

Ia bersyukur, sebab dari penghasilan tersebut ia bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. 

"Alhamdulillah cukup untuk biaya hidup keluarga saya, yang penting uangnya digunakan untuk kebutuhan saja," ujarnya.

Sopir dua anak itu mengatakan dirinya bekerja di Dishub Provinsi Gorontalo sudah sekitar 1,5 tahun. Ia pernah terkena PHK dampak pandemi Covid-19 lalu.

Setelah berhenti jadi sopir Dishub, Abdul bekerja sebagai sopir swasta selama 5 tahun, dengan rute Manado-Gorontalo-Palu-Makassar.

Selama bekerja sebagai sopir bus swasta, upah yang diterima hanya Rp 600 ribu setiap ret dan harus dibagi tiga dengan sopir pembantu dan kernet.

"Pendapatan saya tidak menentu, maksimal yang didapatkan setiap ret sebesar Rp 600 ribu dan harus dibagi tiga bersama sopir pembantu dan kernet," kata Abdul.

Abdul merasa bersyukur karena dibuka kembali lowongan kerja sebagai sopir Dishub sehingga ia bisa memasukan lamaran kerja dan diterima oleh pihak Dishub Provinsi Gorontalo.

Hal yang sangat berkesan selama menjadi sopir swasta, penumpangnya ada yang hampir melahirkan di mobil.

"Pernah di mobil saya ada penumpang yang mau melahirkan dan saya panik langsung membawanya ke rumah sakit, Alhamdulillah tidak sampai melahirkan di mobil," pungkasnya. (Magang/atika)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved