Mudik Lebaran 2024

23 Mobil Angkutan Umum Gorontalo Tak Lolos Uji Kelayakan

Puluhan mobil angkutan umum di Kabupaten Gorontalo dinyatakan tak layak beroperasi.

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com, Herjianto
Ilustrasi - Mobil angkutan umum di Transit Car Telaga 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Puluhan mobil angkutan umum di Kabupaten Gorontalo dinyatakan tak layak beroperasi.

"Ada mungkin sekitar 30-50 persen atau sekitar 23 angkutan umum yang tidak lolos uji KIR," ungkap Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gorontalo, Romi Alulu saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Minggu (31/3/2024).

Uji kir atau uji kelayakan kendaraan umum dilakukan guna memastikan apakah komponen kendaraan itu, apakah kendaraan masih layak berfungsi sebagaimana mestinya.

"Kemarin kita sudah dua kali melakukan ramcek. Secara teknis kita melihat sejauh mana rem, ban, lampu dan komponen vital lainnya berfungsi," ulas Romi.

Kendaraan yang tidak lolos uji kir, kata Romi, secara otomatis tidak boleh beroperasi selama komponen-komponen yang bermasalah belum diperbaiki.

Romi menyebut angkutan umum yang beroperasi di Transit Car Telaga tidak seluruhnya berasal dari Kabupaten Gorontalo.

"Kalau kita hanya sedikit, paling banyak itu dari luar daerah," tutur Romi.

Dishub bersama Polres Gorontalo dan Jiwasraya disebut akan turun melakukan penindakan kepada kendaraan yang tak lolos uji dan masih beroperasi. Namun mobil rental tidak masuk dalam hitungan.

"Uji kir ini sudah gratis, jadi tidak ada alasan lagi," tegasnya.

Baca juga: 5 Moda Transportasi untuk Mudik Lebaran dari Gorontalo ke Berbagai Daerah, Lengkap Harga Tiket

Sopir rental sepi penumpang

Sementara itu, sopir mobil rental saat ini mulai sepi penumpang.

Muis Alfaril (34), salah satu sopir travel rental, mengungkapkan bahwa penumpang travel rental mengalami penurunan drastis selama Ramadan ini.

"Sepi sekali sekarang ini. Dari awal sampai sekarang jarang penumpang," kata Muis kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (30/3/2024).

Menurutnya, hal ini terjadi karena banyak orang masih menahan diri untuk pulang kampung atau pergi ke luar daerah selama ramadan.

"Mungkin karena masih puasa, jadi banyak yang enggan keluar," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Robin Rahim (43), pemilik PO Anindira Trans. Ia mengatakan bahwa sepinya penumpang travel rental di bulan Ramadan merupakan hal yang biasa terjadi.

"Belum liburankan dan THR (Tunjangan Hari Raya) belum cair. Jadi banyak yang nunggu cair baru pulang," ungkap Robin.

Meskipun demikian, Robin mengaku masih ada penumpang yang datang setiap harinya.

"Hanya saja tidak terlalu, bisa dihitung jarilah," tuturnya.

Para sopir travel rental berharap lonjakan penumpang akan terjadi menjelang Idul Fitri.

"Biasanya 10 hari sebelum lebaran sudah mulai ramai. Seperti barusan, sudah masuk pesanan," kata Muis.

Prediksi Lonjakan Penumpang Jelang Lebaran

Meskipun sepi penumpang di awal Ramadan, para sopir travel rental optimis bahwa akan terjadi lonjakan penumpang menjelang Idul Fitri.

"Biasanya 10 hari sebelum lebaran sudah mulai ramai. Seperti barusan, sudah masuk pesanan," kata Muis.

Hal ini juga diprediksi oleh Robin.

"Nanti kalau sudah mendekati lebaran, pasti banyak yang pulang kampung," ujarnya. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved