Jatanras Internasional

Sadis! Tiga Anak Tewas Ditusuk Leher dan Dada

Fares Bash (7), Joury Bash (3), dan Mohammed Bash (9 bulan) meninggal dunia akibat luka tusukan di leher dan dada pada tanggal 18 Februari lalu di are

Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Metro.uk
Fares Bash, seven, Joury Bash, three, and nine-month-old Mohammed Bash, were found dead in the Sea Mills area of Bristol. 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Duka yang mendalam menyelimuti keluarga Bash setelah ketiga anak mereka ditemukan tewas mengenaskan di Bristol.

Fares Bash (7), Joury Bash (3), dan Mohammed Bash (9 bulan) meninggal dunia akibat luka tusukan di leher dan dada pada tanggal 18 Februari lalu di area Sea Mills.

Kepolisian telah menahan seorang wanita berusia 42 tahun yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.

Wanita tersebut saat ini ditahan di bawah Undang-Undang Kesehatan Mental karena mengalami luka-luka yang tidak mengancam jiwa.

Sidang pemeriksaan kematian yang diadakan di Pengadilan Koroner Avon dihadiri oleh ayah dari ketiga anak tersebut, Alfil Bash.

Berdasarkan kesaksian di persidangan, Fares Bash juga menunjukkan tanda-tanda kekurangan oksigen saat meninggal dunia.

Proses persidangan ditunda sementara penyelidikan kepolisian masih berlangsung.

“Karena penyelidikan kepolisian masih berjalan, saya akan menangguhkan pemeriksaan kematian ini hingga hasil investigasi didapatkan,” ujar Pemeriksa Medis Dr Peter Harrowing.

Alfil Bash terlihat menangis tersedu-sedu di luar gedung pengadilan saat bercerita tentang kehilangan ketiga anaknya.

Putra tertua beliau digambarkan sebagai “anak yang jenius” yang gemar bernyanyi, berhitung, dan bermain sepak bola.

“Saya hanya ingin jawaban atas bagaimana anak-anak saya bisa diambil dari saya,” ungkap Alfil pilu.

“Fares adalah anak yang cerdas, jago matematika dan senang bermain bola. Joury membawa keceriaan, dan Mohammed adalah bayi yang begitu manis. Kejadian ini menghancurkan hidup saya, dan sekarang saya harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan semua anak saya. Tidak seharusnya ada orang yang harus menanggung tragedi seperti ini," kata ayah korban. 

Alfil berada di rumah saat kejadian dan ia bercerita, “Kemudian saya menerima telepon dari kepolisian yang mengatakan bahwa anak-anak saya telah dibunuh. Saya hancur dan berpikir ini semua hanya mimpi buruk," katanya.

Ratusan warga Bristol menghadiri upacara peringatan untuk ketiga anak tersebut pada bulan Februari lalu.

Kepolisian Avon dan Somerset telah menyerahkan diri mereka ke Komisi Independen untuk Perilaku Kepolisian (IOPC) terkait penanganan kasus sebelumnya yang mungkin bersinggungan dengan tersangka.

Namun, IOPC menyatakan tidak diperlukan investigasi lebih lanjut.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved