Gaji Pekerja RSUD Aloe Saboe Dibayar
BREAKING NEWS: Gaji Pekerja RSUD Aloe Saboe Gorontalo Dibayar 95 Persen ke Pihak Kontraktor
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe membayar gaji pekerja proyek bangunan bedah jantung dan stroke sebesar 95 persen
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe membayar gaji pekerja proyek bangunan bedah jantung dan stroke sebesar 95 persen kepada pihak kontraktor.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Wakil Direktur Umum RSUD Aloe Saboe, Hans Yahya, saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com, Senin (18/3/2024).
"Kami sudah bayarkan beberapa Minggu yang lalu. Namun karena beberapa kendala, baru bisa ditransfer ke rekening perusahaan (pihak kontraktor) di tanggal 12 maret 2024," ungkapnya.
Hans menjelaskan RSUD Aloei Saboe sejatinya tidak punya tanggung jawab langsung kepada pekerja proyek.
"Tanggung jawab kami langsung ke perusahaan atau kontraktor. Nah, untuk pekerja itu tanggung jawab dari pihak kontraktor," jelasnya.
Adapun 5 persen sisa pembayaran merupakan retensi sebagai jaminan pemeliharaan pekerjaan selama enam bulan.
"Nanti setelah 6 bulan baru dibayarkan semua 100 persen," tuturnya.
Hal ini di atur dalam pasal 53 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
Pembayaran kepada perusahaan atau kontraktor proyek juga dibenarkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Bangunan RSUD Aloe Saboe, Diki Haryadi.
"Iya benar, sudah bayarkan Minggu lalu," ucapnya.
Sementara itu, Kontraktor proyek bangunan bedah jantung dan stroke RSUD Aloe Saboe, Topan Samudra Perkasa tidak bisa dihubungi saat ini.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pekerja di RSUD Aloei Saboe mempertanyakan gaji mereka.
Haryono, pekerja Bangunan Gedung Bedah Jantung dan Stroke RS Aloei Saboe, Kota Gorontalo mengaku tak bisa hadiri pemakaman ibunya.
Hal itu lantaran gajinya tak kunjung cair. Bahkan ia harus bersabar dalam dua bulan ini menunggu haknya tersebut.
"Rabu kemarin sebelum pemilihan (14 Februari 2024), Ibu saya meninggal pun saya gak bisa pulang, keadaan begini, gak ada tiket," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Jumat (23/2/2024)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Topan-Samudra-Perkasa-dan-Diki-Haryadi-666.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.