Ramadan Gorontalo 2024
Koko'o Talumolo Gorontalo Pecahkan Rekor di Usia Satu Dekade, Tempuh Rute 6.3 Km
Tepat di usia satu dekade, mereka mengukir sejarah baru dengan melintasi rute terpanjang dalam tradisi membangunkan sahur warga Gorontalo.
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Ramadan tahun ini menjadi momen spesial bagi Komunitas Koko'o Talumolo, Gorontalo.
Tepat di usia satu dekade, mereka mengukir sejarah baru dengan melintasi rute terpanjang dalam tradisi membangunkan sahur warga Gorontalo.
Pada malam jelang Ramadan 1445 Hijriah, Koko'o Talumolo memulai perjalanannya dari gerbang Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
Peserta Koko'o Talumolo mengular hingga Markas Besar Koko'o Talumolo di Jalan Mayor Dullah dengan menempuh jarak 6,3 kilometer.
Baca juga: Ratusan Remaja Desa Pangi Gorontalo Lanjutkan Tradisi Toki Peleku Sahur
Sebelumnya, rute Koko'o Talumolo hanya dimulai dari depan Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo.
Jarak yang lebih jauh ini menjadi simbol dedikasi dan semangat komunitas dalam melestarikan tradisi "Koko'o".
Tahun ini, Koko'o Talumolo berkolaborasi dengan UNG. Kolaborasi ini menghasilkan kreasi istimewa, yaitu pembuatan ribuan bambu untuk memeriahkan tradisi Koko'o.
Rektor UNG, Eduart Wolok, mengungkapkan rasa bangganya terhadap komunitas ini.
"Tepat satu dekade, Koko'o Talumolo membuat rute terpanjang sebagai bentuk rasa syukur dan kegembiraan menyambut Ramadan," ujar Eduart.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ribuan Bambu Menggema di Malam Perdana Ramadan Gorontalo
Tradisi Koko'o merupakan salah satu kekayaan budaya Gorontalo yang masih terjaga.
Suara bambu yang diketuk bersama lantunan musik Islami menciptakan suasana Ramadan penuh kekhusyu'an dan kedamaian.
Antusiasme masyarakat yang tinggi dalam mengikuti tradisi ini menunjukkan bahwa budaya lokal masih memiliki tempat di hati masyarakat Gorontalo.
Tradisi ini tak hanya membangunkan sahur, tetapi juga membangun rasa syukur, kegembiraan, dan kecintaan terhadap budaya Gorontalo.
Sebagai informasi, Koko'o merujuk pada kegiatan memukul-mukul bambu atau kentongan.
Sementara Talumolo adalah asal pemuda yang memasifkan kegiatan ini dalam 10 tahun terakhir.
Dalam satu dekade ini, komunitas dari Kelurahan Talumolo inilah yang konsisten setiap tahun menggelar agenda bangun sahur tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.