Komoditas Ekspor Gorontalo
Tuna Gorontalo Laris Manis di 4 Negara, Tembus 7,927 Kg Dieskpor per Tahun 2023
Berdasarkan data dari Balai Karantina Gorontalo, negara tujuan utama ekspor tuna Gorontalo adalah Jepang, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Penulis: Husnul Puhi | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Ikan tuna Gorontalo ternyata laris manis di luar negeri, dengan total ekspor mencapai 7,927 kilogram di tahun 2023.
Berdasarkan data dari Balai Karantina Gorontalo, negara tujuan utama ekspor tuna Gorontalo adalah Jepang, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Setiap kali pengiriman, komoditas primadona ini wajib melalui proses karantina untuk memastikan keamanan dan kelayakannya.
Kepala Balai Karantina Gorontalo, Azhar Ismail, menegaskan bahwa karantina merupakan langkah penting untuk menjaga kualitas produk yang diekspor maupun diimpor.
"Masyarakat yang ingin mengekspor atau mengimpor komoditas, terutama hewan ternak, wajib melapor ke pihak karantina," ujar Azhar.
Proses karantina sendiri berlangsung di bandara, pelabuhan, dan wilayah daratan. Lamanya karantina tergantung tingkat risiko komoditas, mulai dari rendah (per jam), sedang (2-3 hari), hingga tinggi (14 hari).
Selain tuna, Gorontalo juga mengekspor komoditas lain seperti hewan ternak dan produk pertanian.
Di tahun 2023, total pengiriman ikan tuna di dalam negeri mencapai 301,505 kilogram ke Jakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.
Kenaikan Harga Ikan Tuna Domestik
Pantauan TribunGorontalo.com di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gorontalo, ikan tuna naik Rp 10 ribu per Kg per hari ini, Sabtu (09/3/2024).
Padahal, hari sebelumnya, harga ikan Tuna di TPI ini masih dipatok di Rp 60 ribu per kg.
Kini, sejumlah penjual di TPI serta di Pasar Sentral Kota Gorontalo mematok ikan Tuna di harga Rp 70 ribu per kg.
Penjual ikan Tuna di TPI Gorontalo, Suharto Anune, membenarkan hal tersebut.
Katanya, kemungkinan kenaikan harga ini dipengaruhi oleh stok yang menipis.
Musababnya nelayan yang tidak turun melaut jelang Ramadan 1445 H.
Sebetulnya kata Suharto, masih ada penjual yang mematok di harga Rp 60 ribu per kg. Namun, kualitas ikan ini diragukan.
Sama halnya yang disebutkan oleh Nain Mahmud, pedagang di Pasar Sentral Kota Gorontalo.
"Ikan Tuna yang ada di sini, berasal dari TPI Gorontalo. Harganya Rp 70 ribu per kg," ucap Nain.
Tuna sirip kuning
Tuna sirip kuning biasanya dijuluki yellowfin tuna atau gangtarangang di Indonesia.
Ciri utamanya adalah bagian dari sirip dubur hingga punggung kedua berbentuk bulan sabit.
Tuna sirip kuning ini dapat tumbuh hingga panjang 2,4 meter dan berat 200 kilogram.
Selain diekspor dalam bentuk segar, ikan tuna ini juga dijual dalam bentuk tuna kaleng, fillet tuna, dan sebagainya.
Tuna sirip hitam
Tuna sirip hitam atau blackfin tuna ini merupakan jenis ikan tuna sirip kuning yang paling kecil.
Panjangnya hanya berkisar 1,1 meter dengan berat maksimal 22,4 kilogram.
Habitat tuna sirip hitam berada di bagian barat Samudera Atlantik, terutama di daerah Laut Karibia dan Teluk Meksiko.
Dibandingkan jenis ikan tuna lainnya, tuna sirip hitam memiliki umur yang lebih pendek.
Namun, pertumbuhan ikan ini juga paling cepat di antara ikan tuna lainnya. Umur panen dari ikan ini kurang lebih setelah 5 tahun.
Ciri khas tuna sirip hitam adalah bentuk butuhnya yang oval.
Bagian punggung tuna sirip hitam berwarna hitam. Selain itu, ada sedikit warna kuning yang terlihat pada bagian siripnya. Warna kuning juga terlihat di sisi-sisi tubuhnya.
Tuna ekor panjang
Tuna ekor panjang biasa dijuluki sebagai tuna tongkol, longtail tuna, dan northern bluefin tuna.
Panjang ikan tuna ekor panjang dapat mencapai 1,45 meter dengan berat 35,9 kilogram. Biasanya, ikan ini mampu hidup hingga 18 tahun.
Ciri utama ikan ini adalah bagian punggung yang berwarna biru tua dengan sirip dada yang pendek.
Ikan ini merupakan komoditas ekspor utama negara Indonesia dan Thailand.
Biasanya, jenis ikan tuna ekor panjang dijual dalam bentuk ikan tuna kaleng dan tuna segar.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.