Jelang Ramadan, Harga Ayam di Kota Gorontalo Mengalami Kenaikan Drastis
Arman Abdullah, seorang pedagang ayam, mengungkapkan bahwa harga ayam per ekor naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp 70 ribu.
Penulis: Andika Machmud | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Menjelang Ramadan, harga ayam di sekitar Pasar Sentral Kota Gorontalo mengalami kenaikan drastis. Kenaikan ini dikeluhkan oleh para pembeli dan pedagang ayam.
Arman Abdullah, seorang pedagang ayam, mengungkapkan bahwa harga ayam per ekor naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp 70 ribu.
Kenaikan ini terjadi sejak tiga hari yang lalu dan mengikuti harga dari perusahaan penyuplai ayam.
"Tergantung dari perusahaan, soalnya mereka yang menentukan harga (modal pembelian ayam)," ungkap Arman.
Meskipun menaikkan harga, keuntungan Arman justru menipis karena pembeli ayam mengalami penurunan.
"Jelang Ramadan ini justru pembeli menurun," keluhnya.
Arman menjelaskan bahwa harga ayam per kilo naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 32 ribu. Hal ini berbeda dengan tahun lalu, di mana harga ayam masih stabil.
"Tahun lalu itu harga stabil, pengunjung juga akhirnya stabil," jelasnya.
Arman mengaku selama 20 tahun berjualan, ia baru kali ini mengalami kenaikan harga ayam yang begitu drastis.
Senada dengan Arman, Ismed Abubakar, pedagang ayam lainnya, juga mengalami hal yang sama.
Ia terpaksa menjual ayamnya seharga Rp 70 ribu karena harga pengambilan dari supplier naik.
"Sebelumnya Rp 60 ribu, lalu naik menjadi Rp 70 ribu," ungkap Ismed.
Meskipun harga naik, jumlah pembeli ayam di tempat Ismed masih stabil.
"Tahun lalu itu menjelang Ramadan masih bagus karena harga masih standar," jelasnya.
Ismed berharap pembeli bisa mengerti bahwa kenaikan harga ini bukan keinginannya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.