Harta Kekayaan Pejabat: Sofian Ibrahim Sekda Provinsi Gorontalo punya Rp 600-an Juta

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Prosesi seleksi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Gorontalo melahirkan satu nama. 

Ia adalah Sofian Ibrahim, pejabat yang sebelumnya menduduki posisi Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapppeda) Provinsi Gorontalo.

Sofian ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui surat Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 166/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Surat Keppres itu ditandatangani Jokowi pada 24 November 2023 di Jakarta. Untuk petikan yang sah, juga ditandatangani oleh Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet, Farid Utomo. 

Sebagai pejabat negara, Sofian Ibrahim telah melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Laporan tersebut tercatat dalam elektronik Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (e-LHKPN). Tribun Gorontalo mengakses laporan tersebut per Senin (4/12/2023). 

Dalam laporan tersebut, tercatat Sofian Ibrahim memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 673.401.041). 

Lalu dari mana asal kekayaan Sofian Ibrahim ini? berikut rinciannya dikutip dari e-LHKPN. 

Sofian memiliki harta berupa tanah dan bangunan dengan nilai Rp. 510 juta. Rinciannya:

1. Tanah dan bangunan Seluas 150 m2/125 m2 di Kota Gorontalo, hasil sendiri Rp. 280 juta.

2. Tanah dan bangunan Seluas 200 m2/36 m2 di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), hasil sendiri Rp. 30 juta.

3. Tanah Seluas 8000 m2 di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), hasil sendiri Rp. 50 juta.

4. Tanah Seluas 9000 m2 di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), hasil sendiri Rp. 35 juta.

5. Tanah Seluas 7900 m2 di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), hasil sendiri Rp. 90 juta.

6. Tanah Seluas 3000 m2 di Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Sulawesi Utara (Sulut), hasil sendiri Rp. 25 juta.

Selain tanah dan bangunan, Sofian juga tercatat memiliki kendaraan. Terdiri dari mobil Toyota Kijang LX tahun 2001 senilai Rp 14 juta.

Lalu memiliki sepeda motor Honda Revo tahun 2011 senilai Rp 4 juta. Jika diakumulasi, total harta dari kendaraan ini berjumlah Rp 18 juta. 

Sofian lalu tercatat memiliki Rp 79.2 juta, kas dan setara kas senilai Rp 46.9 juta, serta harta lainnya Rp 79.22 juta. 

Jika diakumulasi seluruh harta Sofian Ibrahim, jumlahnya mencapai 733.4 juta. Namun, rupanya Sofian memiliki hutang sebesar Rp 60 juta, sehingga hartanya tercatat Rp. 673.401.041.

Sebagai informasi, rincian harta kekayaan sesuai dengan LHKPN yang diisi dan dikirimkan sendiri oleh Sofian Ibrahim. 

Menurut KPK, harga kekayaan di laporan e-LHKPN tidak dapat dijadikan dasar oleh Penyelenggara Negara yang bersangkutan atau siapapun juga untuk menyatakan bahwa harta kekayaan yang bersangkutan tidak terkait tindak pidana.

"Apabila dikemudian hari terdapat harta kekayaan milik Penyelenggara Negara dan/atau Keluarganya yang tidak dilaporkan dalam LHKPN, maka Penyelenggara Negara wajib untuk bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tulis KPK. 

Adapun pemenuhan kewajiban Penyelenggara Negara untuk mengumumkan harta kekayaan sesuai dengan Undang￾Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. (*)