Viral Puskesmas Telaga
Bupati Gorontalo Nelson Lakukan Investigasi Eksternal Guna Ungkap Kasus di Puskesmas Telaga
Bupati Gorontalo Neslon Pomalingo, akan melakukan investigasi eksternal untuk mengungkap kasus di Puskesmas Telaga
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Aldi Ponge
TRBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Bupati Gorontalo Neslon Pomalingo, akan melakukan investigasi eksternal untuk mengungkap kasus di Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo.
Hal ini terkait dugaan kelalaian petugas puskemas yang menyebabkan seorang wanita tidak segera ditolong dan meninggal dunia.
"Sebelumnya hal ini memang sudah jadi perbincangan, dan mungkin sudah dijawab oleh kepala dinas kesehatan," terangnya seusai menghadiri kegiatan di kantor DPRD kabupaten Gorontalo, Senin (4/12/2023).
Neslon menyebut dirinya telah mengintruksikan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) dan Inspektorat kabupaten Gorontalo, untuk melakukan investigasi.
Katanya, hal tersebut merupakan langkah internal yang diambil secara kelembagaan.
"Saya juga secara eksternal akan turut melakukan investigasi," bebernya.
Nelson juga menegaskan dirinya akan mengambil langkah-langkah prosedural guna menyelesaikan masalah tersebut.
"Jika dikemudian hari kita temukan adanya kebenaran atas kabar yang beredar, maka tentu kita akan tindaki sesuai dengan peraturan yang ada," tegasnya.
Bupati dua periode ini juga menyebut jika saat ini Kabupaten Gorontalo sementara dalam Universal Health Coverage (UHC).
UHC dilaksanakan dalam upaya memastikan setiap warga mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil.
"Kita berharap ini cepat selesai, karena saat ini kita telah ada lima puskesmas yang terakreditasi paripurna, di mana salah satunya adalah Puskesmas Telaga," tandasnya
Sebelumnya, Kasus meninggalnya Nur Hayati Pipii (27), tengah menjadi perbincangan di tengah masyarakat Gorontalo.
Nur wafat setelah dilarikan ke RS. Islam Kota Gorontalo pada 28 November 2023.
Hal itu diduga karena Nur terlambat mendapat penanganan dari pihak Puskesmas Telaga.
Sang suami, Arif Ismail sempat meluapkan emosinya di media sosial. Unggahan berisi kekecewaan terhadap Puskesmas Telaga yang tak sempat melayani istrinya, Nur Hayati.
Arif menceritakan istrinya Nur Hayati beberapa hari sebelumnya baru saja selesai persalinan cesar. Namun kondisi Nur tak kunjung membaik.
Puncaknya, sekira pukul 01.30 Wita, Arif melarikan sang istri ke Puskesmas Telaga. Sepengetahuan dirinya, puskesmas tersebut buka 1x24 jam.
Alangkah kecewa Arif ketika sampai di puskesmas ia tak menemukan satu pun petugas nakes di sana.
Melihat sendal di depan pintu, Arif mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban dari orang di dalam ruangan.
Dalam kondisi istrinya mengerang kesakitan itu, Arif memutuskan untuk membawa istrinya ke RS Islam.
"Saya berusaha sendiri mengangkat istri saya ke atas bentor, tapi tidak bisa karena saat itu saya sendiri," kata Arif menggunakan aksen Gorontalo.
Beruntung ada seorang tukang bentor dan seorang laki-laki yang dalam kondisi mabuk, membantunya. Putus asa, Arif pun melarikan istrinya ke RS Islam di Kota Gorontalo.
Tiba di RS Islam, jantung istrinya ketika dicek sudah melemah, hingga kemudian meninggal dunia.
"Kita pe istri dorang dokter deng perawat ada periksa dokter bilang kita pe istri so meninggal dunia (Istri saya ketika diperiksa dinyatakan meninggal)," tulis Arif pada postingannya.
Arif membagikan curhatannya itu dengan mengunggah pula foto depan puskesmas tersebut. Saat dikutip TribunGorontalo.com, postingannya sudah dikomentari 4 ribu pengguna fb, dan dibagikan 6.9 ribu kali.
"Mohon kpda dinas kesehatan kab.gorontalo & DPRD KABUPATEN GORONTALO untuk di tindak lanjuti kasus ini jgn sampai ada korban lagi seperti istri saya," tutup Arif dalam postingannya.
Kepala Puskesmas Telaga, dr. Meliana Panter menggambarkan kondisi puskesmas di malam itu.
Menurutnya, sesuai jadwal piket jaga, ada 4 tenaga kesehatan (nakes) yang berjaga. Terdiri dari bidan 2 orang dan perawat 2 orang.
“Tidak benar petugas tidak ada karena di kita itu ada jadwal piket pada malam itu ada 4 petugas,” katanya kepada TribunGorontalo, Sabtu (02/12/2023).
Hanya saja, ketika korban datang, 4 petugas ini dalam kondisi sibuk.
Meliana menyebutnya “di waktu yang tidak tepat”. Saat korban datang bersama suaminya, petugas yang mestinya berjaga di UGD, sedang mengambil tabung oksigen di ruang belakang puskesmas.
Jaraknya, menurut Meliana cukup jauh dari UGD, sehingga bisa saja saat suami korban berteriak, suaranya tidak terdengar.
“Kalaupun informasinya yang bersangkutan berteriak, mungkin kalau dia berteriak di depan, tidak akan sampai ke belakang suaranya, apalagi depan jalan raya,” ungkapnya. (JIAN/WAWAN)
Nakes Puskesmas Telaga Terindikasi Melanggar SOP Karena Tinggalkan UGD |
![]() |
---|
Viral Nur Hayati Tak Ditolong Puskemas Telaga, Dinkes Gorontalo: Nakes Wajib Standby di UGD |
![]() |
---|
Ombudsman Gorontalo Periksa CCTV Puskesmas Telaga, Hasilnya Ada Potensi Kelalaian Nakes |
![]() |
---|
Ombudsman Gorontalo Temukan Indikasi Kelalaian Pelayanan di Puskesmas Telaga |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Mahasiswa Gelar Aksi Damai di Puskesmas Telaga Gorontalo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.